Mutiara Ramadhan Tribun Jogja LDNU DIY

Ramadan Bulan Kesabaran

Satu  momen kesyukuran yang tak terkira ketika kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Editor: ribut raharjo
zoom-inlihat foto Ramadan Bulan Kesabaran
Istimewa
KH Edy Mushoffa MSI, Wakil Katib Syuriah PWNU DIY

Oleh: KH Edy Mushoffa MSI, Wakil Katib Syuriah PWNU DIY

TRIBUNJOGJA.COM - Satu  momen kesyukuran yang tak terkira ketika kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan. Bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan.

Bulan ini selain dijuluki sebagai Syahrul Quran atau bulan Alquran, juga disebut sebagai bulan kesabaran. Melalui bulan suci Ramadan, Allah mendidik para hamba-Nya untuk selalu ingat kepada-Nya, agar memiliki karakter sabar dalam hidupnya.

Kesabaran harus menjadi hiasan hidup setiap pribadi muslim. Dengan kesabaran diharapkan tercipta karakter sabar pada dirinya. Karena dengan kesabaran banyak persoalan yang akan terselesaikan dengan baik dan maksimal.

Secara bahasa, makna sabar yaitu menahan diri.

Adapun macam-macamnya, Syekh As-Sa’dy menyebutkan ada tiga:

Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan. Kedua, sabar dalam meninggalkan kemaksiatan. Ketiga, sabar atas takdir Allah yang menyakitkan dan tidak menggerutu karenanya.

Berkaitan dengan hal di atas, Imam Syafi'i mengomentari Surat al-Ashr dengan mengatakan, “Seandainya Allah memberi pencerahan kepada manusia dengan hanya menurunkan Surah Wal Ashri, maka ini saja sudah cukup. Karena kesabaranlah yang menjadi tulang punggung kesuksesan manusia, baik di dunia maupun di akhirat nanti.”

Dalam kehidupan sehari-hari, konteks kesabaran sangat luas dan beragam. Pekerjaan sehari-hari yang biasa dilakukan memerlukan kesabaran dalam pengerjaannya. Contoh, orang yang menanak nasi, menanam buah-buahan sampai berbuah, dan pekerjaan apapun yang lain harus punya sikap sabar.

Seseorang sanggup melakukan tindakan mencuri dan korupsi disebabkan tidak sabar menunggu rezeki yang halal.

Orang yang melakukan zina pun akibat tidak sabar menunggu jodoh yang dinikahi sesuai syariat Islam.
Sesuatu yang berkaitan dengan perilaku manusia yang menyimpang, hal itu merupakan buah dari ketidaksabaran.

Jadi, sabar merupakan tulang punggung kesuksesan manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup di dunia ini.

Di lingkungan akademik, misalnya, orang-orang yang mampu membuat pesawat terbang dan kendaraan bermotor itu tak lain hasil dari kesabaran dalam menuntut ilmu. Sehingga menuntut ilmu pengetahuan apapun harus dengan ketenangan dan kesabaran dalam rangka meraih kesuksesan yang diharapkan.

Dalam pandangan ulama, kesabaran identik dengan agama. Maka sabar dapat diartikan kesabaran dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban dari Allah; sabar agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang-Nya, termasuk sabar dalam menghadapi musibah.

Jadi kesabaran adalah kunci sukses kehidupan dunia sampai di akhirat nanti. Melalui bulan Ramadan, Allah menciptakan media atau sarana guna menciptakan kesabaran; dengan berpuasa. Di bulan ini seorang Muslim dilatih setiap hari untuk bersabar tidak makan dan tidak minum, sekaligus tidak berhubungan dengan pasangan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved