DLH Sleman Akan Menambah Ruang Terbuka Hijau dan Lestarikan Tanaman Endemik Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Sleman menyebut Ruang Terbuka Hijau di Sleman masih kurang.

Kepala DLH Kabupaten Sleman , Epiphana Kristiyani menyebut Ruang Terbuka Hijau baik publik maupun privat di Sleman masih kurang dari 30 persen. 

"Untuk Ruang Terbuka Hijau masih kurang dari 30 persen. Kami masih terus mengupayakan penghijauan, baik untuk publik maupun privat," katanya, Kamis (24/03/2022).

Baca juga: Booster Jadi Syarat Mudik , Polres Gunungkidul Bantu Percepat Capaian Vaksinasi Sebelum Lebaran

Ia mengungkapkan Ruang Terbuka Hijau memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.

Menurut dia, saat ini polusi udara cukup tinggi akibat kendaraan, pabrik, dan lainnya.

Sehingga dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan oksigen. 

Dalam waktu dekat, pihaknya bakal membangun Ruang Terbuka Hijau publik.

Pihaknya juga melestarikan tanaman endemik Merapi , seperti gaharu, sarangan, pisang Merapi , anggrek Merapi , dan lainnya. 

"Kami juga ingin melarikan tanaman endemik Merapi , karena kalau tidak dilestarikan bisa hilang. Sepertu gaharu itu kan di Merapi sudah tidak ada, jadi ya perlu dilestarikan, "ungkapnya. 

Baca juga: Warga Yogyakarta Serbu Agen Minyak Goreng Curah, Timbulkan Antrean Belasan Meter

Untuk penghijauan, pihaknya juga akan memperbanyak perindang jalan.

Sayangnya, kebanyakan jalan yang berada di Sleman merupakan jalan nasional.

Sehingga pihaknya perlu waktu untuk menanam kembali. 

"Kan banyak yang di jalan pohonnya tidak terawat, tapi itu di luar kewenangan kami. Sehingga kami harus bersurat dulu ke pengelola jalan nasional," lanjutnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk melakukan penghijauan.

Pihaknya menyediakan pohon yang bisa ditanam oleh masyarakat. (maw)