Berita Kota Yogya Hari Ini
Warga Yogyakarta Serbu Agen Minyak Goreng Curah, Timbulkan Antrean Belasan Meter
Pantauan Tribun Jogja di agen minyak goreng yang berada di kawasan Mantrijeron, Kota Yogyakartab, muncul antrean pembeli hingga sepanjang lebih dari
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagian masyarakat kini memburu minyak goreng curah karena harga minyak goreng kemasan masih tergolong mahal pasca pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu.
Pantauan Tribun Jogja di agen minyak goreng yang berada di kawasan Mantrijeron, Kota Yogyakartab, muncul antrean pembeli hingga sepanjang lebih dari 15 meter.
Tiap pengunjung rata-rata harus antre selama lebih dari 30 menit untuk membeli komoditas yang tengah mengalami kelangkaan tersebut.
Salah seorang pembeli Dalmini (63) mengaku sudah datang ke agen minyak goreng sejak pukul 10.00 pagi.
Baca juga: Harga Komoditas Pangan di Kulon Progo Diperkirakan Terus Melambung Hingga LebaranĀ
Hingga pukul 10.30 dirinya baru berada di tengah antrean .
"Saya datang dari Kasongan beli minyak 5 liter," jelas Dalmini saat ditemui di lokasi, Kamis (24/3/2022).
Pedagang gorengan ini mengaku kesulitan untuk mencari minyak goreng dengan harga terjangkau.
Ketika mendapat informasi ada agen yang menjual dengan harga murah, dia langsung menuju lokasi pengisian itu.
Di tempat ini, satu liter minyak goreng dibanderol seharga Rp 14 ribu atau Rp 15.500 per kilogram.
"Infonya dari teman-teman tempatnya ini sudah buka. Tadi dibel kancane ten riku (ditelfon teman untuk ke sini)," ujarnya.
Karena mahalnya minyak goreng , dirinya terpaksa menaikkan harga dagangan untuk menutup modal usaha.
Dia mengaku akan kembali ke tempat yang sama jika agen pengisian minyak goreng ini kembali buka besok.
"Gorengan harganya naik. Kemarin 2.000 dapat tiga sekarang 1.000 satu. Ya ada yang mengeluh juga pembelinya", bebernya.
Baca juga: Ajakan Hemat Air dari Putu Ayu Saraswati Puteri Indonesia Lingkungan 2020, Mulailah dari Diri
Sementara pembeli lainnya yang bernama Darmaji (60) mengaku datang setelah melihat adanya antrean panjang.
Ketika mengetahui itu merupakan antrean minyak goreng , dirinya memutuskan untuk ikut membeli.
"Tadi ada rame-rame ternyata pada beli minyak goreng jadi saya ikut juga. Nggak bawa Jeriken jadi cuma bisa beli dikit" tandas warga Gedongtengen ini. (tro)