Berita DI Yogyakarta

Soal Curhatan Fotografer Diminta Rp 250 Ribu di Tamansari, GKR Bendara Angkat Suara

Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya Kraton Yogyakarta , GKR Bendara buka suara soal curhatan fotografer diminta Rp 250 ribu di Tamansari.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Tangkapan layar
Penghageng Kawedanan Hageng Nitya Budaya Kraton Yogyakarta, GKR Bendara 

Apalagi sekarang menurutnya banyak rombongan wisatawan atau pengunjung yang mengatakan bahwa fotografer tersebut adalah bagian dari keluarga mereka untuk bebas dari tarif tambahan. 

Akan tetapi, pada kenyataannya, dia diminta secara profesional untuk melakukan pemotretan keluarga tersebut.

Baca juga: VIRAL! Perempuan Berniat Foto di Tugu Jogja, Malah Bikin Geram Para Pengendara

“Konsistensi penerapan peraturan tersebut, kami Tamansari konsisten kalau misalnya ada hal-hal di lapangan ditemukan bisa dilaporkan pada kami pihak pengelola, kami profesional dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Bendara.

Ia berharap, wisatawan bisa jujur untuk mengatakan keperluan mereka di Tamansari .

Ketidakjujuran pengunjung ini menurutnya memaksa pengelola untuk menerapkan standardisasi bahwa jika mereka membawa kamera DSLR maka sudah masuk ke dalam kategori kamera profesional.

Meski begitu, GKR Bendara mengatakan pihaknya akan meninjau ulang peraturan tersebut, terutama untuk membuat lebih detail sehingga tidak lagi terjadi kesalahpahaman serupa.

Dia juga mengatakan, pihaknya maupun pengelola Tamansari belum bertemu dengan pengunjung yang bersangkutan, meski begitu permasalahan yang ada menurutnya sudah beres.

“Tapi saya rasa semuanya sudah clear, kecuali ada pihak yang merasa sakit hati monggo nanti kita bisa ketemukan,” kata GKR Bendara . ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved