Berita Klaten Hari Ini
Mencicipi Wedang Jamonse, Menu Andalan Angkringan Difabel di Tibayan Klaten
Para penyandang disabilitas di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten Jawa Tengah tak mau larut dengan keterbatasan fisik yang dialaminya
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Para penyandang disabilitas di Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten Jawa Tengah tak mau larut dengan keterbatasan fisik yang dialaminya.
Para difabel tersebut kemudian mencoba membuka usaha dengan Angkringan yang berada persis di samping kantor desa setempat.
Beragam menu pun disediakan oleh para difabel, mulai dari sego liwet, sego megono, sego welut hingga sego bandeng.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Pastikan Isoter dan RS Siap Hadapi Gelombang Tiga
Terkait minuman, terdapat satu minuman yang dijadikan menu unggulan yakni wedang jamonse. Selain itu juga masih ada wedang mama serta aneka minuman teh dan kopi.
Semua makanan itu diracik oleh para penyandang disabilitas dan dibantu oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di desa itu.
"Minuman andalan kita ada wedang jamonse. Itu merupakan perpaduan jahe, lemon dan serai yang bisa meningkatkan stamina tubuh," ujar pengelola Angkringan, Istini saat TribunJogja.com temui di sela-sela peresmian angkringan itu, Jumat (11/2/2022).
Perempuan berusia 32 tahun itu menceritakan jika angkringan itu diberi nama Angkringan Difabel Sri Slamet Tibayan.
Pendirian angkringan tersebut tak bisa dilepaskan dari dukungan Forum Empatia Disabilitas Klaten dan Pemerintah Desa Tibayan.
Berdirinya angkringan itu lanjutnya, juga untuk pemberdayaan para difabel agar bisa mandiri meski berada dalam keterbatasan fisik.
Ia pun berharap usaha yang baru saja diresmikan tersebut bisa berjalan baik dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian para difabel.
Sementara itu, Kepala Desa Tibayan, Suyati mengatakan jika di desa yang ia pimpin terdapat 26 warga yang berstatus sebagai penyandang disabilitas.
"Kalau di desa kita ada 26 warga yang difabel, sebelumnya mereka hanya berkegiatan di rumah saja. Semoga dengan adanya angkringan ini bisa menambah aktivitasnya," ucapnya.
Menurut Suyati, lahan yang digunakan oleh angkringan tersebut memang disiapkan oleh desa untuk dikelola oleh angkringan difabel.
Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan pembukaan warung angkringan difabel tidak hanya dilakukan di Desa Tibayan, namun ada di 4 titik di Kabupaten Klaten.
"Ini bukan hanya di Tibayan tapi ada di 4 lokasi yang ada di Klaten. Harapan kita, semoga usaha ini makin berkembang dan nantinya semakin banyak usaha yang kita sasar," ucap Hamenang.