Berita Bantul Hari Ini

Dishub Bantul Usulkan Pembangunan Jalur Penyelamatan di Jalur Dlingo - Imogiri

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul mengusulkan pembangunan jalur penyelamatan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Padukuhan

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul mengusulkan pembangunan jalur penyelamatan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Padukuhan Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri.

Usulan ini akan dilayangkan ke Dinas Perhubungan DIY sebagai upaya untuk menekan fatalitas bila terjadi kecelakaan di jalur tersebut.  

Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suharyanta menyatakan bahwa pihaknya akan melayangkan surat ke Dishub DIY, hal ini lantaran jalur Dlingo-Imogiri berstatus jalan provinsi meski untuk kewilayahannya masuk di Kabupaten Bantul.

Baca juga: DI Yogyakarta Hadapi PPKM Level 3, Pakar UGM: Memang Perlu Adanya Pembatasan Aktivitas

"Karena ini di jalan provinsi kami akan membawa surat ke Dishub DIY agar diprioritaskan pembangunan jalan penyelamatan," ungkapnya Rabu (9/2/2022).

Menurutnya, upaya ini harus diprioritaskan lantaran jalur Dlingo-Imogiri merupakan jalur wisata namun rawan terjadi kecelakaan.  

Pihaknya mengupayakan agar pembangunan jalur penyelamatan itu dapat segera terealisasi. Namun demikian Aris mengakui bahwa Dishub Bantul tidak bisa membangun sendiri lantaran terganjal anggaran.

"Kami usahakan secepat mungkin. Mungkin anggaran provinsi lebih leluasa dari pada kita yang di kabupaten. Bagi provinsi terkait anggaran saya kira bisa mengusahakan, minimal paling cepat di (anggaran) perubahan," ucapnya.

Sementara terkait desainnya, dari kajian yang telah dilakukan, jalur penyelamatan akan dibangun sebelum dan sesudah Bukit Bego. Nantinya akan seperti jalur penyelamatan yang ada di jalan tol, yakni sepanjang 30-50 meter dengan menggunakan pasir batu (sirtu).

"Jadi ketika terjadi sesuatu bus atau kendaraan apapun bisa langsung masuk di situ, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan atau gangguan kepada pengguna jalan yang lain," jelasnya.

Idealnya jalur penyelamatan diletakkan di kedua sisi jalan, namun karena di bagian selatan jalan adalah jurang, hal itu pun tidak mungkin dilakukan.  

"Kalau dari arah timur seharusnya (jalur penyelamatan) di sisi selatan. Tapi karena sisi selatan jurang, ini tidak mungkin. Maka kita kasih di sebelah utara, sebelum dan sesudah bukit Bego," tandasnya.

Semenara itu, Kanit Kamsel, Polres Bantul, Ipda Ervita Juliani menyatakan bahwa karena jalur Dlingo-Imogiri terbilang ekstrem maka pihaknya juga akan turut terlibat dalam merancang jalur penyelamatan, maski diakuinya hal itu kemungkinan terealisasi beberapa tahun ke depan.  

Maka dari itu, sebagai langkah cepatnya, pihaknya akan melakukan rekayasa dengan memasang rambu-rambu atau spanduk yang berisi imbauan.

Baca juga: Seorang Pemuda Pengangguran di Sleman Paksa 4 Siswi SMP Lakukan Video Call Mesum 

"Imbauan agar bus, truk angkutan berat lainnya paling tidak diimbau untuk tidak melintasi jalan ini. kita akan lakukan survey prasarana jalan dan akan kita tindak lanjuti bersurat instansi terkait," ucapnya.

Terkait larangan bus melintas di jalur tersebut, ia Ervita menyatakan bahwa selama ini baru sebatas imbauan dan belum ada aturan tertulisnya.

"Belum ada aturan bus dilarang melintas, tapi rekomendasinya bus kalau bisa menghindari jalur ini," tandasnya.(nto)  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved