Pengasuh Ponpes se-DIY Studi Tiru ke Mojokerto untuk Percepatan Transformasi Pesantren

Pesantren Amanatul Ummah dipilih sebagai tujuan Studi Tiru karena sudah beberapa kali pesantren ini menerima penghargaan

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/Istimewa
Para pengasuh dan pengelola Ponpes se-DIY saat berkunjung ke salah satu ponpes di Mojokerto 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komitmen untuk memajukan kualitas pendidikan dan transformasi pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus digalakkan melalui sinergi produktif antara Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Daerah Istimewa Yogyakarta (DPW PKB DIY) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI-PWNU DIY). 

Kolaborasi ini dikemas melalui Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) DIY dengan beberapa kegiatan melibatkan Pengasuh, Pengelola Pondok Pesantren dan Sekolah di Lingkungan Pesantren dan Ma’arif di DIY.

FPTP bersama Pengasuh, Pengelola Pondok Pesantren dan Sekolah di Lingkungan Pesantren dan Ma’arif se-DIY melakukan kunjungan Studi Tiru ke PP Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025) lalu, 

"Kegiatan Studi Tiru ini merupakan tindak lanjut dari hasil Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) Regional DIY yang telah dibentuk pada Agustus 2025 yang lalu," kata Umarudin Masdar, Sekretaris FPTP DIY yang sekaligus Wakil Ketua DPRD DIY, Selasa (25/11/2025)

Sebelumnya juga telah dilaksanakan Konferensi Regional Pesantren, Pelatihan Admin Media Sosial dan Konten Kreator, dan Penghargaan kepada Santri Inspiratif, Berprestasi dan Berdedikasi yang diikuti oleh seluruh perwakilan sekolah dan pondok pesantren se-DIY.

Pesantren Amanatul Ummah dipilih sebagai tujuan Studi Tiru karena sudah beberapa kali pesantren ini menerima penghargaan Indonesia Top Innovative Education Choice Award 2023, kategori "Best Inspiring Islamic School of The Year."

Pesantren Amanatul Ummah adalah contoh nyata, jika pesantren bisa beradaptasi, berinovasi dan terus bertransformasi untuk menjadi pusat pendidikan unggul. 

“Unggul dari sisi pengetahuan, dan unggul dari segi karakter. Dan itulah yang dibutuhkan negara di masa kini dan masa depan," jelas Umaruddin Masdar.

Sementara itu, KH. Muhammad Nilzam, Ketua FPTP DIY & RMI PWNU DIY, memberikan penekanan kuat pada tujuan utama dari studi tiru ini, yaitu menyeimbangkan kurikulum dan spiritualitas pesantren

Dia menambahkan bahwa salah satu upaya sinergi antara RMI dan PKB adalah fokus pada transformasi, khususnya di sisi kurikulum dan proses pembelajaran.

"Kekuatan pendidikan kita itu ada dua hal yang harus kita sepakati dan jalani. Yang pertama adalah kuat ilmiah, dan yang kedua adalah kuat ruhaniah. Kita harus melakukan perubahan kurikulum, tetapi ruhaniyah adalah titik dasar pesantren yang membedakan kita dari sekolah umum," kata KH Muhammad Nilzam Yahya.

Baca juga: MPBI DIY Desak Pemerintah Tinggalkan Formula PP 56/2023, Nilai Upah Layak di Kisaran Rp4 Juta

Pondok Pesantren Amanatul Ummah dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., Putra KH. Abdul Chalim Leuwimunding. 

Menerapkan ekosistem pendidikan terpadu, merajut dua kekuatan utama kedalaman spiritual dan keunggulan intelektual. 

Santri dididik dengan khazanah keislaman yang kuat melalui kurikulum mu’adalah yang disetarakan dengan standart internasional, serta penguatan karakter dan kedisiplinan yang kuat. 

Di sisi lain, mereka didorong mencapai puncak akademik melalui program modern seperti Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) dan program akselerasi SKS yang memungkinkan tuntasnya pendidikan menengah dalam dua tahun.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved