Berita Sleman Hari Ini
Antisipasi Antraks, Pemkab Sleman Kirim Puluhan Sampel Daging ke BBVet
Pengambilan sampel daging tersebut dilakukan di sejumlah pasar yang menjadi pintu masuk ke Gunungkidul .
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Sleman bergerak cepat mengantisipasi antraks dengan mengambil sampel daging dari sejumlah pasar di perbatasan Sleman dan Gunungkidul .
Sampel daging tersebut dikirim untuk diperiksa di Balai Besar Veterian (BBVet) Wates Yogyakarta.
Langkah ini dilakukan menyusul temuan belasan ternak sapi dan kambing mati gara-gara antraks di Gunungkidul .
Kepala Bidang Peternakan, DPPP Sleman, Nawangwulan mengatakan, pengambilan sampel daging tersebut dilakukan di sejumlah pasar yang menjadi pintu masuk ke Gunungkidul .
Baca juga: Antisipasi Antraks, DPKH Gunungkidul Sidak Tempat Potong Hewan
Di antaranya di Pasar Prambanan, Pasar Gendeng, Pasar Berbah, dan Pasar Kalasan.
Menurutnya, sejauh ini ada puluhan sampel yang sudah diambil dan dikirim ke BBVet Yogyakarta untuk uji identifikasi antraks .
"Kami kemarin sudah mengirim 20 sampel dari 4 pasar pintu masuk ke Gunungkidul ," kata dia, Jumat (4/2/2022).
Nawangwulan menyampaikan, untuk mengantisipasi antraks , selain pengambilan sampel daging di pasar perbatasan, pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada kelompok peternak dan di pasar hewan.
Melibatkan petugas medik, paramedik, penyuluh yang ada di masing-masing Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
Di samping itu, DPPP juga melakukan sosialisasi dengan menyebar leaflet mengenai penyakit antraks dan cara pengendaliannya.
Baca juga: Warga Gunungkidul yang Terindikasi Antraks Bertambah 3 Orang
Kemudian, melakukan pengetatan dan pengawasan lalu lintas hewan ternak.
Di antaranya di Pasar Hewan Ambarketawang.
Di sana dilakukan disinfeksi bagi semua kendaraan keluar - masuk dengan memasang gerbang disinfeksi.
"Harapannya, semua kendaraan lewat situ bisa disinfeksi. Hanya untuk motor barangkali kami usahakan (disinfeksi) dengan semprotan manual. Kemudian, kami juga tetap lakukan komunikasi dengan sound setiap beberapa jam sekali. Halo-halo gitu kepada pengunjung pasar, karena pengunjung pasar ini kan dari mana-mana," kata dia.
Setiap pengunjung datang membawa ternak akan ditanya asal ternak.