Berita Gunungkidul Hari Ini
Warga Gunungkidul yang Terindikasi Antraks Bertambah 3 Orang
Total warga yang terindikasi antraks sampai saat ini mencapai 26 orang dari Kapanewon Gedangsari dan Kapanewon Ponjong, Gunungkidul.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jumlah warga Kabupaten Gunungkidul yang mengalami gejala serupa antraks bertambah.
Adapun penambahan ini diketahui berdasarkan hasil penelusuran Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan ada 3 kasus baru warga yang terindikasi gejala antraks .
"Jadi totalnya sejauh ini ada 26 orang yang mengalami gejala antraks ," jelas Dewi memberikan keterangannya pada Jumat (04/02/2022).
Ia menjelaskan, 3 orang ini merupakan warga Kapanewon Gedangsari.
Baca juga: Jadi Zona Merah Antraks, Ternak dari 2 Kalurahan di Gunungkidul Dilarang Keluar Daerah
Adapun sebelumnya dari wilayah ini sudah dilaporkan sebanyak 10 orang yang mengalami gejala antraks .
Sedangkan 13 warga lainnya berasal dari Kapanewon Ponjong.
Sehingga total warga yang terindikasi antraks sampai saat ini mencapai 26 orang dari dua wilayah tersebut.
"Kami juga sampai saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium," kata Dewi.
Pemeriksaan diperlukan guna memastikan apakah 26 warga ini benar-benar terkena Antraks atau tidak.
Sampel darah dari puluhan warga ini dikirim ke laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya Dewi menyampaikan ada satu dari 26 warga ini yang harus dirujuk ke RSUD Wonosari karena gejalanya cukup berat.
Namun kini yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Tekan Penyebaran Antraks, DPKH Gunungkidul Langsung Lakukan Penanganan pada Ternak
"Sedangkan yang lain hanya rawat jalan dan berada di rumahnya masing-masing," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Retno Widyastuti mengklaim sudah tidak ada lagi penambahan kasus hewan ternak mati terkait antraks .
Berdasarkan kajian yang dilakukan bersama Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, setidaknya ada 15 ternak mati dari Gunungkidul yang dinyatakan positif antraks .
Ternak ini tersebar di Gedangsari dan Ponjong.
"Langkah penanganan juga kami lakukan untuk menekan potensi penyebaran antraks ," jelas Retno.( Tribunjogja.com )