Berita Gunungkidul Hari Ini

Antisipasi Antraks, DPKH Gunungkidul Sidak Tempat Potong Hewan

Sidak dilakukan guna memastikan daging ternak yang disembelih aman dari bakteri antraks .

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Sidak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul ke sebuah Tempat Potong Hewan (TPH) pada Jumat (04/02/2022) dini hari tadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Tempat Potong Hewan (TPH).

Sidak tersebut dilakukan pada Jumat (04/02/2022) dini hari tadi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul, Retno Widyastuti menyampaikan ada 3 lokasi TPH yang jadi sasaran sidak.

"Kami lakukan sidak di TPH Semanu, Semin, dan Karangmojo," jelas Retno lewat keterangannya siang ini.

Sidak dilakukan guna memastikan daging ternak yang disembelih aman dari bakteri antraks .

Baca juga: Warga Gunungkidul yang Terindikasi Antraks Bertambah 3 Orang

Apalagi belum lama ini dilaporkan belasan ternak dari Gedangsari dan Ponjong mati karena penyakit tersebut.

Berdasarkan hasil sidak, Retno menyatakan daging sapi yang sudah disembelih dalam kondisi sehat.

Tidak ada pula sapi yang terindikasi antraks .

"Semua ternak di TPH dalam kondisi sehat berdasarkan pemeriksaan post mortum," ungkapnya.

Retno sebelumnya juga menyampaikan sejauh ini tidak ditemukan lagi hewan ternak sapi atau kambing yang terpapar antraks .

Hasil kajian, ada 15 ternak mati karena antraks dari Gedangsari dan Ponjong.

Menurutnya, jumlah ternak yang disembelih di TPH secara rata-rata menurun.

Meski demikian, ia belum bisa menjabarkan berapa persen penurunan yang terjadi.

Baca juga: Jadi Zona Merah Antraks, Ternak dari 2 Kalurahan di Gunungkidul Dilarang Keluar Daerah

"Salah satunya penyebab penurunan dari kemunculan antraks ini," kata Retno.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty sebelumnya juga menyampaikan warga yang terindikasi antraks bertambah 3 orang.

Ketiganya berasal dari Gedangsari.

Sejauh ini, ada 26 warga terindikasi Antraks, 13 dari Gedangsari dan 13 dari Ponjong. Meski demikian, ia menegaskan puluhan warga ini belum dinyatakan positif antraks .

"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk kepastiannya," kata Dewi.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved