Berita Gunungkidul Hari Ini

AFJ Bantu Lakukan Pemetaan di Gunungkidul untuk Tangani Konflik Kera Ekor Panjang dengan Penduduk

Para petani di Kabupaten Gunungkidul, terutama di wilayah pesisir kerap mengeluhkan serangan kera ekor panjang di lahan mereka.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Kegiatan pemetaan wilayah habitat koloni kera ekor panjang yang dilakukan oleh Animal Friends Jogja (AFJ) di Gunungkidul belum lama ini. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Para petani di Kabupaten Gunungkidul, terutama di wilayah pesisir kerap mengeluhkan serangan Kera Ekor Panjang di lahan mereka.

Kondisi tersebut pun memunculkan konflik antara hewan dan manusia di wilayah tersebut.

Komunitas Animal Friends Jogja (AFJ) pun turun tangan berupaya mengatasi masalah tersebut. Antara lain dengan membantu pemetaan wilayah.

Baca juga: Pukul 11.00 Siang Masih Boleh Sholat Dhuha? Berikut Penjelasan dan Bacaan Niat Sholat nya

Manajer Program AFJ, Angelina Pane menjelaskan pihaknya memberikan pelatihan pada warga sejumlah wilayah di Gunungkidul dalam pemetaan tersebut.

"Kami bantu warga memetakan persebaran koloni Kera yang ada di Gunungkidul," kata Angelina memberikan keterangannya pada Minggu (16/1/2022).

Pelatihan pemetaan tersebut juga diharapkan bisa mencari akar masalah konflik dengan Kera di wilayah pemukiman warga.

Termasuk berupaya menemukan solusinya.

Angelina mengatakan kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan sejumlah komunitas warga.

Termasuk mengunjungi kawasan Pantai Baron dan Kukup, yang dikenal sebagai habitat Kera.

"Kami latih warga melakukan pemetaan dengan alat GPS untuk menandai koordinat di mana kawanan kera kerap terlihat," jelasnya.

Menurut Angelina, pihaknya juga mengumpulkan informasi dari warga terkaot perilaku kera tersebut.

Mulai dari kebiasaan yang dilakukan hingga kapan biasanya kawanan kera menampakkan diri.

Ia mengakui hingga kini belum ada bukti valid mengapa kawanan Kera kerap muncul di ladang warga.

Namun ketidaktahuan tersebut justru membuat tidak ada penyelesaian masalah sehingga baik manusia dan Kera pun jadi korban.

Baca juga: Jembatan Gantung Girpasang Tarik Wisatawan, Bupati Klaten Minta Pengunjung Perhatikan Kapasitas

"Kami harap ada titik terang dari kegiatan ini dalam menemukan solusi yang tidak merugikan kedua pihak, terutama kera sebagai satwa liar yang memang berhabitat asli di sini," ujar Angelina.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved