DI Yogyakarta Mulai PTM 100 Persen, Sekolah Kesulitan Terapkan Pengaturan Jarak di Kelas

Kepala SMAN 6 Yogyakarta, Siti Hajarwati, menuturkan sejumlah kendala masih ditemui dalam penyelenggaraan sekolah tatap muka.

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Suasana PTM penuh di SMAN 6 Yogyakarta, Senin (10/1/2022) 

"Itu kami minta melalui masing-masing wali kelas," tambahnya.

Lebih jauh, pembelajaran di SMAN 6 dimulai dari pukul 07.00 hingga 12.30 WIB pada hari Senin hingga Kamis.

Sedangkan di hari Jumat, pembelajaran berakhir pada pukul 11.30 WIB.

Siti mengatakan, dalam satu hari rata-rata ada empat hingga lima mata pelajaran yang disampaikan.

Adapun durasi satu jam mata pelajaran kini dipangkas dari 45 menit menjadi 30 menit.

Kemudian siswa diberi waktu istirahat selama 15 menit.

Selama istirahat, siswa tak diperkenankan pergi keluar kelas.

Mereka juga diimbau untuk membawa bekal dari rumah karena kantin masih dilarang untuk buka.

"Kami juga kerja sama dengan Satgas Kecamatan Gondoksuman karena kantin dan warung di sekitar sekolah diminta tutup. Kita minta Satpol PP untuk tidak mengizinkan pedagang yang mau jualan di depan sekolah," jelasnya.

Sementara itu, di SMPN 8 Yogyakarta PTM baru berlaku sebesar 70 persen dari keseluruhan siswa.

PTM diprioritaskan bagi siswa kelas 9 karena mereka bakal menghadapi ujian akhir.

"Kita maksimal baru 70 persen. Kita ambil paralel misalnya hari ini kelas 9 semua sama kelas 8. Hari berikutnya kelas 9 dan kelas 7," jelas Wakil Kepala Sekolah SMPN 8 Yogyakarta Bidang Kurikulum, Sutarto.

Baca juga: Uji Coba Berjalan Lancar, Pemkot Yogyakarta Optimis PTM 100 Persen Bisa Dimulai Pertengahan Januari

Baca juga: PTM 100 Persen, Penjualan Seragam di Yogyakarta Meningkat 100 Persen

Dalam waktu dekat, sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta dikatakan bakal menggelar rapat koordinasi terkait kebijakan PTM 100 persen.

Menurutnya, jika kebijakan itu diberlakukan, pihaknya akan kesulitan untuk memberlakukan pengaturan jarak di kelas.

Mengingat siswa di SMPN 8 tergolong banyak yakni mencapai 950 orang. Kendala ruang kelas masih menjadi kendala utama.

"Jaga jarak di kelas ya kita apa adanya karena kelasnya hanya segitu kita tidak mungkin melebarkan kelas. Yang kita maksimalkan ya prokesnya seperti menggunakan masker, menyemprot disinfketan, suhu juga dicek terus," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved