Pakar UGM Sebut Omicron Mampu Kelabui Sistem Imun dan Membuat Antibodi Menurun Drastis

Varian Omicron dari virus Sars-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 tidak bisa disepelekan meski gejala yang timbul tidak separah varian Delta.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
SHUTTERSTOCK/natatravel
Ilustrasi varian Omicron 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Varian Omicron dari virus Sars-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 tidak bisa disepelekan meski gejala yang timbul tidak separah varian delta.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Gunadi PhD SpBA menjelaskan, gejala klinis varian Omicron memang tidak seberat delta.

“Viral load-nya juga lebih rendah dan inflamasi akibat radang paru-paru minimal,” bukanya dalam webinar Kagama Health Talks #3 bertajuk ‘Mengenal Varian Omicron, TIndakan Pencegahan dan Mitigasinya'.

Bincang-bincang tersebut disiarkan di YouTube Kagama Channel, Minggu (9/1/2022).

Dilanjutkannya, apabila ada orang terpapar varian Omicron, maka risiko masuk ke rumah sakit lebih rendah daripada delta.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Mengapresiasi Inovasi Ngopi In The Sky, CEO Teras Kaca Mengaku Bangga

“Meski risiko mondok lebih rendah, tapi WHO selalu mengatakan beban rumah sakit bisa meningkat karena ada transmisi yang cepat serta Omicron yang mampu mengelabui sistem imun kita,” bebernya.

Dia menjelaskan, Omicron mampu menurunkan kadar antibodi dalam tubuh baik setelah vaksinasi ataupun mereka yang pernah menjadi penyintas.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, di awal Desember 2021 sempat mengatakan, Omicron ini mampu mengelabui Imunitas tubuh seseorang.

Artinya, virus tetap bisa menerobos ke dalam tubuh yang sudah memiliki Imunitas baik dari hasil vaksinasi Covid-19 maupun menjadi penyintas.

“Perlu dilakukan booster vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan antibodi dalam tubuh. Antibodi penyintas dan penerima vaksinasi, saat menghadapi Omicron ini akan menurun secara signifikan,” terang Gunadi.

Lebih lanjut, katanya, peran vaksin booster bisa meningkatkan antibodi 1,5 kali lipat setelah masyarakat menerima dua dosis vaksinasi Covid-19.

Dia mencontohkan, antibodi dari vaksin-vaksin pabrikan Pfizer dan Moderna, akan turun secara drastis setelah beberapa minggu suntikan kedua.

Bahkan, pada bulan ketiga, antibodi itu sudah tidak ada apabila menghadapi Omicron.

Kemudian, jika diberi booster, maka kekebalan tubuh bakal meningkat meski tidak menyentuh angka 100 persen.

Baca juga: Hendak Membetulkan Genting Rumahnya, Seorang Warga di Magelang Tercebur ke Dalam Sumur

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved