Beberapa Faktor Lansia Sering Terjatuh di Kamar Mandi, Fisioterapis RSUP Dr Sardjito Sarankan Ini

Kabar duka meninggalnya Mbah Minto atau Minto Suwito Siyam, Rabu (23/12/2021), YouTuber asal Klaten, Jawa Tengah menghiasi jagat dunia maya beberapa

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
internet
ilustrasi lansia 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kabar duka meninggalnya Mbah Minto atau Minto Suwito Siyam, Rabu (23/12/2021), YouTuber asal Klaten, Jawa Tengah menghiasi jagat dunia maya beberapa hari yang lalu.

Mbah Minto meninggal dunia di usia 85 tahun, setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Semasa hidup, dia pernah dikenal sebagai pemeran video parodi viral berjudul ‘Gagal Mudik’ buatan Ucup Klaten.

Tim Tribun Jogja mendapatkan fakta bahwa Mbah Minto meninggal dunia setelah terjatuh di kamar mandi.

Pascajatuh, Mbah Minto masuk Rumah Sakit (RS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras Klaten dan kemudian dirujuk ke RS Islam Klaten.

Baca juga: Terjadi Penurunan Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogyakarta Pada Akhir Tahun Ini

Setelah itu, Mbah Minto menghembuskan nafas terakhir.

Dijelaskan Fisioterapis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Tri Wibowo SST Ftr, jatuh di kamar mandi menjadi salah satu kasus yang sering terjadi, khususnya pada warga lanjut usia (lansia).

Beberapa faktor yang mempengaruhi berasal dari internal maupun eksternal.

Faktor internal adalah kesehatan tubuh, sementara faktor eksternal adalah lingkungan rumah maupun kamar mandi yang digunakan.

“Kalau saya lihat, di kasusnya Mbah Minto itu almarhum jatuh, kemudian dibawa ke rumah sakit, ternyata ada pendarahan otak dan juga tumor otak. Terus dioperasi, mungkin untuk mengeluarkan tumor dan ternyata perburukan hingga meninggal,” ucapnya kepada Tribun Jogja, Kamis (23/12/2021).

Dia mengatakan, jatuhnya itu mungkin terjadi karena pendarahan di otak. Apalagi, lansia sering mengalami kendala seperti kemampuan visual dan kekuatan otot menurun.

“Bisa juga faktor eksternal ya, seperti lantainya licin, penerangan kurang, ada tangga ataupun tidak ada rail yang bisa buat pegangan di kamar mandi,” jelasnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan melihat lansia jatuh di kamar mandi? Tri mengungkapkan, orang yang ada di rumah perlu melihat bagaimana kondisi korban.

Apabila kondisi lansia masih sadar, maka bisa diangkat ke posisi yang aman, misalnya ditidurkan, diberi ruang oksigen yang cukup, serta diberi minum atau apapun yang meningkatkan konsentrasi.

Namun, apabila kondisi terlihat genting, maka orang rumah harus segera memanggil tenaga medis kaitannya dengan cedera kepala.

“Pencegahannya, lansia harus bugar. Di ranah fisioterapis, ada yang namanya fall prevention program atau program untuk mencegah lansia jatuh,” bebernya.

Salah satu cara yang sering dilakukan agar tubuh lansia tetap bugar adalah latihan kekuatan otot, terutama tungkai.

Latihannya pun sederhana dan tidak memerlukan alat mahal. Lansia bisa mulai berjalan selama enam menit, jinjit, jalan di tempat atau duduk kemudian berdiri.

Kata Tri, latihan tersebut berhubungan dengan aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh dengan lancar.

“Tentunya, kemampuan disesuaikan dengan kondisi masing-masing ya. Ada resep untuk exercise. Program ini bisa mengurangi risiko lansia jatuh,” tambahnya.

Selain latihan tersebut, lansia juga perlu melatih kelenturan otot, dengan menari atau melakukan hal yang beritme pelan dan menimbulkan keseimbangan.

“Nah, untuk menambah kebugaran lansia, perlu juga ada pendamping atau caregiver. Lansia sebaiknya tidak dibiarkan sendiri di rumah,” papar Tri.

Satu hal yang juga menjadi fokus Tri adalah kebiasaan lansia bangun tidur. Dia menekankan, apabila lansia baru bangun tidur, sebaiknya tidak lantas bangun.

Baca juga: Ada 100.489 Kendaraan Masuk DI Yogyakarta Selama Jumat-Sabtu, Tak Ada Kasus Covid-19 Saat Tes Acak

Sebab, tubuh manusia mungkin saja belum siap 100 persen ketika bangun dari tidur dan melakukan banyak hal dalam sekejap.

“Pelan-pelan saja, bangun dulu, miring dulu agar dapat keseimbangan, biar otaknya benar-benar maksimal dulu. Pasokan darahnya kan juga belum maksimal, kog sudah disuruh gerak lagi,” katanya.

Tri juga mengingatkan, apabila lansia menggunakan sandal di rumah, sebaiknya pilih sandal yang memiliki daya cengkram kuat agar otot tidak terlalu capek saat berjalan.

“Kalau daya cengkramnya tidak kuat, nanti rawan terpeleset dan otot menjadi lebih capek karena menopang cengkraman itu,” tukasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved