Penataan PKL Malioboro Terus Berlanjut, Pemkot Yogyakarta Jamin Tempat Relokasi Ramai Pengunjung
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan jaminan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, bahwa tempat relokasi yang tengah
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberikan jaminan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, bahwa tempat relokasi yang tengah disiapkan untuk menampung mereka nanti, tetap ramai pengunjung. Sehingga, PKL pun tak perlu khawatir.
Sebagai informasi, wancana penataan PKL Malioboro ini, sebenarnya sudah bergulir sejak lama, tapi terkesan timbul tenggelam, dan tidak kunjung terealisasi.
Beberapa lokasi, disebut-sebut siap menampung PKL, seperti eks Gedung Bioskop Indra, serta eks Kantor Dinas Pariwisata DIY.
Baca juga: Dishub DIY Akan Lakukan Tes Antigen Acak di Perbatasan saat Natal dan Tahun Baru
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengungkapkan, pihaknya tidak akan membiarkan tempat relokasi nantinya sepi pengunjung.
Menurutnya, Pemkot bakal menempuh segala upaya untuk meramaikan tempat tersebut agar seluruh pelaku usaha kecil ini bisa senantiasa eksis.
"Kita tidak ada maksud membuat, memindahkan ke tempat sepi, ya, tidak. Tetap kita ramaikan. Pasti ramai nanti, saya jamin itu ke pedagang," tandasnya, Rabu (1/12/2021).
Oleh sebab itu, ia berharap, pedagang tidak tergesa-gesa mengutarakan penolakan terkait wacana relokasi tersebut.
Menurutnya, semua kebijakan bisa dibicarakan baik-baik, antara pihak PKL, dengan pemerintah, baik itu provinsi, maupun kota, supaya dapat tercipta kesepahaman.
"Ya, kita bicarakan dulu, kenapa kok menolak. Semuanya mencintai Yogya katanya. Kalau warga Yogya, saya rasa mereka bisa memahami penataan ini," ujar Haryadi.
"Setelah relokasi ini kan bukan berarti Malioboro tanpa pedagang. Tetap ada, PKL kita fasilitasi, cuma (tempatnya) pindah di sana, sama di sana, begitu ya," imbuhnya.
Ditandaskannya, proses penataan Malioboro, merupakan bagian proyeksi sumbu filosofi, sebagai sebuah kawasan heritage yang diakui UNESCO.
Konsekuensinya adalah, seluruh pedagang kaki lima pun harus ditata ulang.
"Relokasinya ke eks Bioskop Indra, nanti kita usulkan nama yang baik lah, bukan eks Bioskop Indra. Kemudian, itu ada tempat relokasi juga di selatan Hotel Garuda. InsyaAllah cukup menampung semuanya nanti," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan Ekor Jalak Bali Hasil Penangkaran Warga Klaten Pulang Kampung ke Taman Nasional Bali Barat
Haryadi mencatat, terdapat 1.800 PKL yang terdampak relokasi tersebut, baik sisi barat, maupun timur.
Cetusnya, penataan bakal dilakukan serentak. Akan tetapi, sampai sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan waktunya, lantaran masih menanti kesiapan tempat relokasi.