Kisah Magdalena, Orang dengan HIV Berjuang Hapuskan Diskriminasi ODHA DIY

Kisah Magdalena, Orang dengan HIV Berjuang Hapuskan Diskriminasi ODHA DIY

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Shutterstock via Kompas
Ilustrasi Odha 

"Cukup saya aja lah yang memgalami. Dan jangan sampai ada ODHA yang sampai stadium akhir," jelas Magdalena.

Impian terbesar Magda hanyalah satu, tidak ada lagi diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS.

Sampai kini ia bersama putrinya bernama Seraf, sangat terbuka terhadap siapa pun yang ingin berdiskusi mengenai HIV/AIDS.

Keduanya juga seringkali dimintai untuk menjadi pembicara dalam sosialisasi serta pencegahan HIV/AIDS.

Magda meyakini bahwa orang dengan HIV/AIDS masih tetap hidup layak seperti orang biasa.

Mereka menurut Magda tetap sehat dan bisa beraktivitas layaknya orang pada umumnya.

"Anak saya sekarang menekuni seni lukis. Kemarin dia menggambar di mug. Nah itu dia jual lalu hasil penjualannya didonasikan. Saya meyakini HIV tidak sebegitu menakutkan, yang sampai harus didiskriminasi," ujarnya.

Baca juga: Ketua KPA Kulon Progo : Edukator Harus Lebih Intens Dampingi ODHA

Baca juga: Sleman Catat 98 ODHA di Tahun 2021, Jangan Ada Lagi Stigma Buruk

Berjuang dari Covid-19

Sebagai ODHA yang sekaligus merasakan hidup di tengah masa pandemi, kepanikan atas keselamatan nyawa kini bertambah dua kali lipat.

Satu sisi dirinya dan kelompok Sebaya lainnya harus tetap berdamai dengan HIV/AIDS, di sisi lain mereka juga mewaspadai penularan virus Covid-19.

Kesulitan mengakses obat ARV sempat ditemui oleh para ODHA, kala pandemi merajalela pada Mei sampai dengan Agustus 2021.

"Memang tidak habis stoknya, tetapi ARV waktu itu terbatas. Itu bertepatan saat India menerapkan kebijakan lockdown," jelasnya.

Ditambah lagi, jam pelayanan bagi ODHA di puskesmas atau fasilatas kesehatan (Faskes) lainnya saat itu memang dibatasi.

"Kami memang membatasi, mengurangi mobilitas ke faskes untuk menghindari Covid-19," tuturnya.

Di tengah kesulitan itu, Magdalena seolah menjelma sebagai Dewi Fortuna bagi para ODHA sebab ia mendatangi satu per satu rekan Sebaya untuk diberi ARV sesuai kebutuhan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved