Berita Kota Yogya Hari Ini

Khawatir Tidak Laku, PKL Kuliner Malioboro Keberatan Direlokasi ke Eks Bioskop Indra

Penolakan terhadap wacana relokasi bagi para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta kembali berkumandang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Perwakilan dari beberapa paguyuban PKL kuliner Malioboro yang menyatakan keberatan terkait wacana relokasi ke eks Bioskop Indra, Minggu (28/11/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM - Penolakan terhadap wacana relokasi bagi para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta kembali berkumandang.

Kali ini, para pelaku usaha kuliner yang dengan tegas merasa keberatan. 

Sebagai informasi, rencana relokasi PKL Malioboro ini, sejatinya sudah bergulir sejak lama, tapi terkesan timbul tenggelam, dan tidak kunjung terealisasi.

Beberapa lokasi disebut-sebut siap menampung PKL, seperti eks Gedung Bioskop Indra, serta eks Kantor Dinas Pariwisata DIY. 

Ketua Paguyuban Angkringan Padma Malioboro, Yanti Dimanto mengatakan, pihaknya mendapat informasi soal relokasi ini beberapa hari lalu, dalam agenda sosialisasi oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Baca juga: PKL Malioboro Kaget, Mendadak Disosialisasikan Rencana Relokasi per Januari 2022 

Menurutnya, sejumlah paguyuban sudah lebih dahulu disasar sebelumnya, seperti Pemalni, maupun Tridharma. 

Terang saja, pihaknya pun merasa terpukul dengan adanya sosialisasi relokasi tersebut.

Bukan tanpa sebab, setelah hampir dua tahun lamanya sepi pendapatan akibat dampak pandemi Covid-19, kini para pedagang malah disuruh angkat kaki dari lapak yang sudah lama mereka tempati. 

"Selama ini adem ayem tidak ada rencana apa-apa, kok tahu-tahu, mak bedunduk kita diundang, diberi sosialisasi, dan hanya dikasih waktu satu bulan, karena awal Januari 2022 kita harus pindah," katanya, Minggu (28/11/2021). 

Berdasar informasi yang ia dapatkan, para penjaja kuliner rencananya bakal direlokasi menuju gedung bekas Bioskop Indra.

Menurutnya, pihak Dinas Kebudayaan menjanjikan pedagang tempat berjualan yang lebih representatif, dibandingkan lapak yang mereka huni saat ini. 

"Tapi, itu tempatnya kalau untuk jualan saya rasa tidak bisa, karena terlalu sempit lah, yang jelas seperti itu. Jadi, tidak layak untuk jualan. Lagipula, itu di lantai dua,  jelas kami benar-benar syok, kaget, keberatan," tambahnya. 

Baca juga: Legislatif Dukung Relokasi PKL Malioboro, Selama Tidak Mematikan Aktivitas Ekonomi 

Ditegaskan Yanti, pemilik angkringan di sepanjang Malioboro sejatinya sangat siap untuk ditata.

Namun, dengan syarat mereka tetap diizinkan berdagang di tempat semula.

Sebab, meski dijanjikan lapak yang lebih representatif, ia menilai, gedung eks Bioskop Indra jelas tidak strategis. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved