PKL Malioboro Kaget, Mendadak Disosialisasikan Rencana Relokasi per Januari 2022
Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, merasa bak disambar petir di siang bolong ketika Pemkot setempat mendadak
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, merasa bak disambar petir di siang bolong ketika Pemkot setempat mendadak memberi informasi soal relokasi per Januari 2022 mendatang.
Sebagai informasi, rencana relokasi PKL Malioboro ini, sejatinya sudah bergulir sejak lama, tapi terkesan timbul tenggelam, dan tidak kunjung terealisasi.
Beberapa lokasi disebut-sebut siap menampung PKL, seperti eks Gedung Bioskop Indra, serta eks Kantor Dinas Pariwisata DIY.
Baca juga: DPRD DIY Prihatin Banyak Siswa di DI Yogyakarta Terpapar Covid-19 saat Pembelajaran Tatap Muka
Ketua Paguyuban PKL Tridharma Malioboro, Rudiarto menyampaikan, pihaknya mendapat informasi mengenai relokasi tersebut, ketika menghadiri giat sosialisasi, yang digelar UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, di salah satu hotel, Selasa (23/11/2021).
Ia menyebut, kegiatan tersebut terkesan mendadak dan hanya disampaikan lewat telepon oleh pihak UPT.
Semula, Rudi mengira, pertemuan ini guna membahas polemik PKL dengan Tiempo Gelato Malioboro, yang memasang kursi-kursi di depan toko, sehingga menghalangi PKL untuk berjualan di area yang sebelumnya mereka tempati.
"Ternyata, apa yang kita dapat di pertemuan itu malah bagaikan petir di siang bolong. Bukannya dikembalikan ke lapak semula yang ditempati toko itu, tapi malah dikasih sosilaisasi relokasi," keluhnya, Jumat (26/11/2021).
Terang saja, sebagai perwakilan paguyuban, dirinya pun belum dapat memberikan jawaban dalam kesempatan itu.
Rudi tak menampik, informasi tersebut jelas membuatnya terkaget-kaget.
Terlebih, momentumnya tepat saat PKL tengah menuai pundi-pundi, usai lama mati suri.
"Kita kan harus konsolidasi dulu sebelum mengiyakan, ya. Pada dasarnya, informasi itu, sangat mengagetkan kami. Apalagi, dua tahun PKL terdampak pandemi. Kemudian, begitu ekonomi mulai bergerak, kok belum apa-apa diinformasikan relokasi seperti ini," ungkap Rudi.
Berdasar informasi yang didapatkannya, para PKL akan dipindahkan ke eks Kantor Dinas Pariwisata DIY.
Selaras rencana, tandas Rudi, mereka akan dibuatkan semacam selter-selter sementara, dan dimulai Januari 2022.
"Kami memandang relokasi ini bukan pilihan terbaik, ya. Apalagi, belum tentu di tempat yang baru penghasilannya bagus. Jadi, sementara kita menolak itu," ujarnya.
"Tapi, sikap itu baru akan kita sampaikan secara resmi, manakala saya sudah menginformasikan kepada seluruh anggota yang jumlahnya 918 PKL. Kalau aspirasi sudah terkumpul, baru kita nyatakan sikap," lanjut Rudi.