Update Berita Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 24 November 2021, 15 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur Pagi Ini

Gunung Merapi mengeluarkan 15 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 km mulai 00.00-06.00 WIB, Rabu (24/11/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau dari PGM Jrakah, Rabu (15/9/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi mengeluarkan 15 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 Km.

Hal tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB, Rabu (24/11/2021).

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin  bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Baca juga: Update Gunung Merapi 23 November 2021, Guguran Lava Meluncur 2 Kali ke Barat Pagi Ini

Suhu udara 19-22 °C, kelembaban udara 77-96 %, dan tekanan udara 567.75-759.75 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 37 kali dengan amplitudo 3-8 mm berdurasi 20-121 detik.

Gempa vulkanik dangkal terjadi satu kali dengan amplitudp 38 mm berdurasi 13 detik.

“Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” tambahnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 17 Kali Selama Enam Jam Terakhir

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukas Hanik. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved