Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 23 November 2021, Guguran Lava Meluncur 2 Kali ke Barat Pagi Ini
Gunung Merapi keluarkan guguran lava 2 kali ke arah barat dengan jarak luncur maksimal 1,7 km, Selasa (23/11/2021).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi keluarkan guguran lava 2 kali ke arah barat dengan jarak luncur maksimal 1,7 km, Selasa (23/11/2021).
Hal tersebut terlihat oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam pengamatan enam jam, 00.00-06.00 WIB.
Kepaa BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 18-21 °C, kelembaban udara 79-99 %, dan tekanan udara 567-759 mmHg.
Baca juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 17 Kali Selama Enam Jam Terakhir
“Secara visual, gunung jelas, asap kawah tidak teramati,” paparnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 24 kali dengan amplitudo 3-10 mm berdurasi 21,6-117,1 detik.
Hembusan terjadi dua kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 25-25,8 detik.
“Saat ini, Gunung Merapi masih berada di level III atau level siaga,” tambah Hanik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Sabtu 20 November 2021: 1 Kali Guguran Lava Pijar, 800 Meter ke Barat Daya
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )