Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar 17 Kali Selama Enam Jam Terakhir

Aktifitas Gunung Merapi masih cukup tinggi. Guguran lava pijar terus keluar dari kawah selama enam jam terakhir

TRIBUNJOGJA/ Setya Krisna Sumargo
AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Gunung Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 17 kali pada Minggu (21/11/2021).

Hal tersebut merupakan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama enam jam terakhir, tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB.

"Teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida.

Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung tampak jelas. Asap kawah bertekanan lemah dan berwarna putih terpantau dengan intensitas sedang hingga tebal.

Tingginya menjulang sekitar 20-50 meter di atas puncak kawah.

Kemudian untuk hasil amatan meteorologi menunjukkan cuaca cerah dan berawan.

"Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-23 °C, kelembaban udara 76-97 %, dan tekanan udara 567-759 mmHg," paparnya.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Sabtu 20 November 2021: 1 Kali Guguran Lava Pijar, 800 Meter ke Barat Daya

Menimbang hasil pengamatan tersebut, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tegasnya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved