Dirut Garuda Indonesia Buka Suara, Blak-blakan soal Nasib dan Isu Bakal Digantikan Oleh Pelita Air
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, akhirnya buka suara terkait isu tersebut.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
"Pemerintah itu kan juga punya tanggung jawab yang lain, artinya bila ini enggak berhasil (restrukturisasi), bila ya ini, bila, maka pemerintah lewat Pertamina kan punya Pelita, nah ini dipersiapkan," jelasnya.
"Jadi Pelita dipersiapkan, bila ini (restrukturisasi) gagal, pemerintah bisa membesarkan Pelita. Tapi kalau enggak gagal, ya jalan terus (Garuda Indonesia)," imbuh Irfan.
Menurut Irfan, bila nantinya proses restrukturisasi berhasil dan Garuda Indonesia kembali sehat sebagai maskapai flag carrier, pengoperasian Pelita Air selanjutnya bergantung pada keputusan pemerintah.
Ia bilang, pemerintah bisa seja kembali memfokuskan Pelita Air untuk melayani penerbangan carter atau tetap melayani penerbangan berjadwal.
"Nantinya, kalau Pelita mau tetap begini atau mau dibalikin lagi ke yang dulu, ya enggak ada masalah," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, langkah pemerintah untuk mempersiapkan Pelita Air masuk ke penerbangan berjadwal tidak akan memengaruhi proses restrukturisasi Garuda Indonesia.
Sebab, fokus utamanya adalah menyehatkan maskapai pelat merah ini lewat restrukturisasi.
"Jadi jangan disangkutpautkan bahwa kalau Pelita itu mengganggu konsentrasi kami dalam melakukan restrukturisasi Garuda, enggak sama sekali," pungkas Irfan.
( kompas.com )
