Selain Calon Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Disebut-sebut Jadi Kandidat Kepala BIN
Selain jadi kandidat calon Panglima TNI, nama Jenderal Andika Perkasa juga masuh dalam bursa calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat calon Panglima TNI.
Namun yang terbaru, nama Jenderal Andika Perkasa juga masuh dalam bursa calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Terkait posisi Kepala BIN, sumber internal Tribunnews menyebut posisi ini akan diisi oleh sejumlah nama.
Mereka antara lain Jenderal Andika Perkasa, Letjen TNI Joni Supriyanto, mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo, Marsdya TNI (Purn) Dedy Permadi, Bekas Kepala Bais TNI Marsdya (Purn) Kisenda Wiranata dan Mayjen TNI (Purn) Hartomo.
Nama-nama tersebut dianggap memenuhi kriteria yang layak untuk menjadi Kepala BIN.
Baca juga: Empat Jenderal Masuk Dalam Bursa Calon Kepala BIN, Salah Satunya Putra Gunungkidul
Baca juga: Pengamat Komunikasi Politik : Jenderal Andika Perkasa Lebih Berpeluang jadi Panglima TNI
Mereka dianggap memiliki kemampuan dan pengalaman intelejen yang mumpuni.
Analis politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam, menyebut kapasitas intelejen sebagai kriteria yang harus dimiliki untuk menjadi calon kandidat Kepala BIN.
Kapasitas tersebut harus melingkupi kemampuan mengolah data, mencari data dan memvalidasi data untuk kepentingan pembuatan kebijakan pemerintah.
“Siapa yang layak untuk duduk jadi Kepala BIN saya kira basisnya adalah basis kapasitas (Intelejen).

Kemampuan dalam mengolah data, mencari data, dan memvalidasi data, sehingga data itu bisa digunakan sebagai basis pijakan pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan,” kata Arif, dalam keterangan tertulis, Rabu (20/10/2021).
Menurut Arif, keempat figur tersebut memang tercatat memiliki kapasitas dan pengalaman dalam dunia intelijen.
Namun lantara jabatan Kepala BIN ini tidak lepas dari muatan politis, ia menambahkan kapasitas intelejen juga harus dibarengi dengan dukungan politik.
“Kalau dilihat dari basic-nya sebagai intelejen tentara (TNI), tentu saja semua memiliki pengalaman dalam dunia intelijen," ujarnya.
"Tetapi kemudian bahwa Kepala BIN ini bisa dibilang memiliki muatan politis, tentu saja kapasitasnya harus dibarengi oleh back up politik sehingga dia layak dan dipilih pak Jokowi menjadi Kepala BIN,” pungkas Arif.
Baca juga: Menilik Peluang Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono, Kandidat Kuat Calon Panglima TNI
Baca juga: Jadi Salah Satu Kandidat Panglima TNI, Ini Perjalanan Karir Jenderal Andika Perkasa Hingga jadi KSAD
Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa juga disebut unggul sebagai calon Panglima TNI dalam survei 100 opini ahli yang dilakukan Setara Institute.