Pengamat Komunikasi Politik : Jenderal Andika Perkasa Lebih Berpeluang jadi Panglima TNI
Pengamat Komunikasi Politik : Jenderal Andika Perkasa Lebih Berpeluang jadi Panglima TNI
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Dua jenderal yang menjadi pucuk pimpinan di dua matra di TNI berpeluang besar menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada November bulan depan.
Keduanya adalah Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono.
Jenderal Andika Perkasa merupakan Kepala Staf Angkatan Darat.
Sementara Yudo Margono adalah Kepala Staf Angkatan Laut.
Meski banyak pihak yang menyebut kalau keduanya paling berpeluang menjadi Panglima TNI, hingga saat ini Presiden Jokowi belum mengirimkan surat presiden terkait calon Panglima TNI ke DPR.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengungkapkan kedua pucuk pimpinan TNI AD dan TNI AL tersebut menjadi kandidat terkuat calon Panglima TNI.
Namun dari keduanya, Jamiluddin menilai Andika Perkasa memiliki peluang besar ketimbang Yudo Margono.
Alasannya, Andika dinilai memiliki faktor kedekatan dan kepercayaan dari kepala negara.
Sebab, dalam hal pemilihan Panglima TNI, tidak semata atas dasar profesionalisme di bidang militer. Proses pemilihannya sangat kental bermuatan politis.
"Kedekatan presiden dengan Hendropriyono kiranya menjadi garansi bagi Jokowi untuk memilih Andika Perkasa. Hal itu akan menguatkan kepercayaan Jokowi terhadap Andika Perkasa," kata Jamiluddin melalui keterangannya, Jumat (1/10/2021) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com.
"Hal itu tidak dimiliki Yudo Margono. Yudo semata mentereng dari karier militernya, namun tidak ada yang menggaransi ke presiden Jokowi. Tentu ini menjadi titik lemah Yudo Margono," lanjutnya.
Selain itu, kata Jamiluddin, Andika Perkasa juga mendapat dukungan dari sebagian Anggota Komisi I DPR RI.
Hal itu menjadi modal kuat bagi Andika Perkasa saat uji kepatutan dan kelayakan. Setidaknya, tahapan ini akan lebih mudah dilalui Andika Perkasa.
Sementara dukungan Anggota Komisi I DPR RI terhadap Yudo Margono belum terdengar.
"Hal ini juga menjadi titik lemah bagi Yudo manakala ikut uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI," ujarnya.