Di Hadapan 1.329 Wisudawan, Rektor UGM Ingatkan Untuk Selalu Jalankan Protokol Kesehatan
Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar wisuda bagi 1.329 lulusan Program Pascasarjana secara daring dan luring di halaman Balairung, Kamis siang.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar wisuda bagi 1.329 lulusan Program Pascasarjana secara daring dan luring di halaman Balairung, Kamis (21/10/2021) siang.
Wisudawan yang hadir secara langsung atau luring merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas.
Pelaksanaan wisuda secara luring dan daring ini dipilih karena masih dalam masa pandemi Covid-19.
Wisuda 1.329 lulusan Pascasarjana ini dipimpin langsung oleh Rektor UGM, Panut Mulyono.
Lulusan Program Pascasarjana yang diwisuda kali ini terdiri dari 1.167 orang lulusan Program Magister (S2), termasuk 34 orang wisudawan dari Warga Negara Asing, 56 orang lulusan Program Spesialis, dan 106 orang lulusan Program Doktor (S3) termasuk 1 orang wisudawan dari Warga Negara Asing.
Dalam sambutannya, Rektor UGM tak lupa kembali mengingatkan kepada seluruh wisudawan dan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat meski saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air mengalami penurunan.
Selain itu, seluruh masyarakat harus tetap waspada dan menerapkan prokes secara ketat dalam segala aktifitas sehari-hari.
Setelah melewati gelombang kedua pandemi COVID-19 dengan varian-varian baru yang lebih mudah menular, dikatakan Panut, saat ini Indonesia berada pada situasi yang jauh lebih kondusif.
Dalam beberapa waktu terakhir sudah jarang terdengar informasi tentang rumah sakit yang kewalahan menampung pasien, krisis oksigen, atau antrean pemakaman yang sempat mewarnai pemberitaan media massa beberapa waktu lalu.
“Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri dan sejumlah daerah lain di Indonesia, level PPKM sudah diturunkan ke level 2. Hal ini tentunya memberi angin segar bagi pemulihan ekonomi,” tuturnya dikutip Tribunjogja.com dari laman ugm.ac.id.
Baca juga: Melihat Sejarah Berdirinya UGM dan Benda Peninggalan Dr Sardjito di Museum Benteng Vredeburg
Pemerintah, lanjutnya, juga tengah bersiap untuk membawa Indonesia ke dalam transisi dari pandemi kepada endemi pada tahun 2022 mendatang.
Peralihan ini tidak serta merta dapat mengembalikan perekonomian Indonesia seperti pada masa sebelum pandemi.
Namun, seiring dengan perbaikan kondisi pandemi, harapan pemulihan ekonomi pun meningkat.
Sementara upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta pemulihan ekonomi nasional memerlukan kontribusi kreatif dan inovatif dari anak muda Indonesia yang mampu melakukan optimalisasi teknologi digital dan menemukan solusi untuk tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi negara ini.
Data e-Conomy SEA 2020 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan bahwa ekonomi digital di Indonesia pada 2020 tumbuh sebesar 11 persen jika dibandingkan dengan 2019, meski di tengah pandemi COVID-19.