Erupsi Gunung Merapi

Update Gunung Merapi 13 Oktober 2021, Guguran Lava Pijar Meluncur 1 Kali Pagi Ini

Gunung Merapi mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,2 Km ke barat daya, Rabu (13/10/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Visual Gunung Merapi yang terpantau via PGM Selo, Rabu (6/10/2021). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini tergolong melandai lantaran hanya mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,2 Km ke barat daya, Rabu (13/10/2021).

Hal tersebut terlihat dan terdengar dalam pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) selama enam jam mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 15-20 °C, kelembaban udara 78-99 %, dan tekanan udara 566-759 mmHg.

Baca juga: Memasuki Musim Penghujan, BPPTKG Ingatkan Potensi Lahar Dingin Merapi

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah,” ungkapnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 42 kali dengan amplitudo 3-21 mm berdurasi 13-182 detik. Hembusan berjumlah 5 kali dengan amplitudo 3-9 mm berdurasi 13-36 detik.

Low frekuensi berjumlah sekali dengan amplitudo 7 mm berdurasi 9 detik.

Gempa hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 69 kali dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0,3-0,9 detik berdurasi 9-12 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” paparnya.

BPPTKG merekomendasikan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Baca juga: Merapi Belum Berhenti Bergolak, Terus Luncurkan Lava Pijar

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved