Jaga Kelestarian, Burung Jenis Elang Brontok dan Alap Jambul Dilepasliarkan ke Alam Kulon Progo
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan burung jenis elang Brontok dan Alap Jambul yang dilindungi negara di Punthuk
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta melepasliarkan burung jenis elang Brontok dan Alap Jambul yang dilindungi negara di Punthuk Gondang, Gunung Kelir, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Rabu (6/10/2021).
Pelepasliaran dua elang tersebut untuk menjaga kelestarian habitatnya.
Kepala BKSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi menjelaskan jenis Elang Brontok sebelumnya direhabilitasi di Stasiun Flora Fauna Bunder dalam pengelolaan BKSDA Yogyakarta pada 17 September 2020.
Baca juga: Pemkab Bantul Gelar Penanaman Perdana Komoditas Bawang Merah di Demplot Bulak Karangjati
Burung yang diberi nama Avtur tersebut penyerahan dari masyarakat dengan jenis kelamin betina dan berusia setahun.
Sedangkan, Elang Alap Jambul merupakan penyerahan dari warga Hargotirto, Kokap yang direhabilitasi di WRC pada 7 Juli 2021.
Burung yang diberi nama Jalu berjenis kelamin jantan berusia setahun. Selama direhabilitasi, Jalu diberi makan kadal dan tokek.
"Sebelum dilepasliarkan, kedua burung elang itu juga sudah melalui penilaian baik perilaku seperti terbang, bertengger dan berburu maupun pemeriksaan kesehatan," katanya usai pelepasliaran satwa liar, Rabu (6/10/2021).
Hingga saat ini, masih ada sekitar 27 satwa yang direhabilitasi oleh BKSDA Yogyakarta bersama dengan wildlife rescue center (WRC).
Satwa-satwa itu nantinya juga akan dilepasliarkan pada tahap selanjutnya.
Adapun satwa lain yang tidak bisa dilepasliarkan di Yogyakarta nanti akan di translokasi ke tempat asalnya seperti wilayah timur Indonesia.
Baca juga: Peringatan Hari Batik Nasional, Penyandang Disabilitas Antusias Ikuti Pelatihan Membantik
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo berharap masyarakat setempat bisa ikut menjaga satwa yang telah dilepasliarkan supaya berkembang biak sehingga populasinya bisa meningkat.
Dengan demikian, tidak terjadi kepunahan pada satwa langka tersebut.
"Harapan kita, semua pihak bisa mendukung. Apalagi pelepasliaran burung di Desa Jatimulyo bukan kali pertama karena sebelumnya sudah beberapa kali dilaksanakan," ucapnya. (scp)