Warga Sleman Hilang di Gunung Merapi, Dukuh: Keluarga Berharap Bisa Ditemukan
Sudah lebih dari tiga hari, Selamiyo, warga Kalitengah Lor, Kalurahan Glgagaharjo, Cangkringan, Sleman pergi meninggalkan rumah. Ia pamit kepada
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
"Berangkatnya pakai pakaian biasa. Pakai sepatu," jelasnya.
Hingga saat ini belum diketahui, untuk keperluan apa, Selamiyo menginginkan pergi menuju puncak Gunung Merapi. Padahal gunung diperbatasan DIY - Jateng itu masih berstatus siaga karena aktivitas vulkanik yang tinggi.
"(ke Merapi) ingin ke puncak saja. Sebelum berangkat, meling sama keluarga. Anak dan istrinya dititipkan. Katanya mau ke puncak," tuturnya.
Diketahui, Selamiyo pamit kepada keluarga meninggalkan rumah dan pergi ke gunung Merapi pada 21 September lalu, pukul 09.00.
Satu jam setelah kepergian, saat itu keluarga sempat membuntutinya, dan terakhir terlihat di sekitar bukit Kukusan dan Kendil. Jaraknya sekitar 4 kilometer dari pemukiman.
Hingga saat ini, Selamiyo masih dinyatakan hilang. Keluarga berharap survivor bisa segera ditemukan.
Upaya pencarian masih dilakukan. Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, upaya pencarian hari Jumat ini berbeda dibanding sebelumnya. Yaitu, menggunakan metode pemantauan.
Hal ini berdasarkan hasil evaluasi semua pihak (SAR Gabungan) dan melibatkan pihak keluarga. Pertimbangannya, posko dan lokasi kejadian berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Di mana sesuai arahan dari BPPTKG, wilayah tersebut tidak boleh ada aktivitas karena status Merapi masih Siaga.
Disamping itu, DIY saat ini masih berada di PPKM Level 3 sehingga meminimalisir terjadinya kerumunan.
Baca juga: Gelandang PSS Sleman, Kim Jerffrey Kurniawan Siapkan Antisipasi Lawan Madura United
"Metode Pencarian diubah menjadi pemantauan ini bukan berarti pencarian dihentikan," katanya.
Pencarian tetap dilakukan namun tidak ada aktifitas SAR Gabungan untuk melakukan penyisiran naik ke atas lokasi survivor terakhir terlihat.
Menurutnya, Basarnas Yogyakarta tetap berkordinasi, berkomunikasi dan menyambangi Muspika serta komunitas-komunitas yang berada di wilayah Gunung Merapi.
Sementara itu, Koordinator Sarlinmas wilayah VII Kaliurang, Kiswanta mengatakan, berdasarkan kebijakan dari Lurah Glagaharjo, bahwa SAR Gabungan secara resmi telah ditutup dan seluruh personel dikembalikan ke satuannya masing-masing.
Namun upaya pencarian tetap dilakukan dengan melibatkan dan mengandalkan masyarakat setempat saat berladang di hutan maupun mencari rumput.
Sarlinmas Kaliurang sendiri kebetulan memiliki dua anggota warga seputar lokasi. "Informasi yang saya dapat dari anggota yang kebetulan warga masyarakat disana. Saya minta apdate, hingga saat ini belum ada tanda-tanda, ataupun jejak keberadaan survivor," kata dia. (rif)