Yogyakarta

Kasus Kekerasan Anak di DI Yogyakarta Masih Tinggi 

Pada Januari hingga Juni tahun 2021, ada sebanyak 92 kasus, dengan 80 kasus di antaranya adalah kasus baru dan lainnya kasus lanjutan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
stepfeed.com
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ketua Pelaksana Forum Perlindungan Korban Kekerasan DIY, terutama pada korban kekerasan perempuan dan anak, Dr. Sari Murti Widyastuti Mhum mengecam keras kasus seorang bapak di Sleman yang tega menyetubuhi dua anak kandungnya sendiri.

Menurut dia, tindakan itu, sangat biadab dan pelakunya harus diproses hukum secara maksimal.

Sebab, kekerasan seksual dilakukan oleh bapak kandung sendiri terhadap anak-anaknya. 

"Kami berharap, melalui proses persidangan, hukumannya nanti bisa maksimal," kata Sari Murti, Senin (21/9/2021). 

Selama ini, menurut dia, kasus kekerasan dengan korban perempuan dan anak di DIY jumlahnya masih cukup banyak.

Baca juga: Seorang Ayah di Sleman Tega Setubuhi Dua Anak Kandungnya Selama 8 Tahun

Pihaknya mencatat, Januari hingga Juni tahun 2021 saja, ada sebanyak 92 kasus, dengan 80 kasus di antaranya adalah kasus baru dan lainnya kasus lanjutan.

Jumlah tersebut bisa jadi sebenarnya lebih banyak.

Sebab, ini hanyalah kasus yang tercatat meminta pembiayaan Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (Bapel Jamkesos) untuk keperluan pengobatan di Puskemas maupun fasilitas kesehatan karena korban kekerasan mengalami trauma maupun psikis. 

Dari jumlah tersebut, kasus kekerasan pada usia anak- anak berjumlah 39 kasus.

Di mana 30 kasus, korban adalah anak perempuan dan 9 kasus anak laki-laki.

Sementara kekerasan pada usia produktif, 18-59 tahun, berjumlah 50 kasus.

Jika dilihat dari jenis pelanggarannya, kasus didominasi oleh kekerasan seksual.

Jumlahnya ada 32 kasus. 

Baca juga: Ayah di Sleman Tega Lakukan Perbuatan Tak Senonoh pada Dua Putri Kandungnya Selama Bertahun-tahun

"Artinya kerentanan anak-anak (menjadi korban kekerasan) ini cukup tinggi," kata Sari yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Meskipun laporan tahun ini jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved