Indikator Penanganan Covid-19 di DIY, PPKM Diprediksi Bakal Turun Level Pekan Depan

Prediksi tersebut muncul lantaran grafik penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY telah membaik dari hari ke hari.

Tribunjogja.com |Azka Ramadan
Kawasan Tugu Pal Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan turun level pada pekan depan.

Hal itu diutarakan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat konferensi pers Rabu (1/9/2021) lalu.

Seperti diketahui, hingga saat ini wilayah DIY masih menerapkan PPKM level 4.

Aturan tersebut berlaku selama perpanjangan PPKM, terhitung mulai 31 Agustus hingga 6 September pekan depan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan, prediksi tersebut muncul lantaran grafik penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY telah membaik dari hari ke hari.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Lakukan Penyisiran di RT dan RW, Telusuri Warga yang Belum Divaksin Covid-19

Baca juga: Tak Bisa Kerja Imbas PPKM yang Terus Diperpanjang, Penyanyi Ini Menangis Histeris di Gedung DPRD DIY

Begitu juga dengan indikator penerapan kinerja penanganan Covid-19 di wilayah ini.

"DIY menjadi satu di antara provinsi yang penurunan kasusnya dan indikator levelnya membaik," ujar Aji saat ditemui di kantornya, Kamis (2/9/2021).

Berdasarkan indikator kinerja penanganan yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4805/2021, angka konfirmasi per 100 ribu penduduk DIY pada 30 Agustus 2021 lalu berada di angka 111 kasus.

Hasil itu telah masuk dalam kriteria PPKM Level 3 yakni antara 50-150 kasus.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji (TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie)

Begitu pula dengan tingkat keparahan penyakit di masyarakat yang indikatornya adalah pasien yang menjalani rawat inap per 100 ribu penduduk. 

Nilai DIY adalah 20,14 pada 30 Agustus 2021 lalu.

Sedangkan kriteria PPKM Level 3 adalah kurang dari 30 pasien per 100 ribu penduduk.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan Covid-19 pun juga tergolong baik.

Yakni berkutat di angka 30 persen.

"Mudah-mudahan Jumat, Sabtu, Minggu kita tidak ada peningkatan signifikan, sehingga kita bisa turun level 3," bebernya.

Baca juga: Disdikpora DIY Bakal Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka Jika PPKM Turun Level

Baca juga: Meski Masih Berstatus PPKM Level 4, Ribuan Wisatawan Nekat Masuk ke DI Yogyakarta

Yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah tingginya positivity rate dan angka kematian di wilayah ini.

Positivity rate di DIY menunjukkan tingkat endemisitas dilihat dari kasus konfirmasi per jumlah orang diperiksa.

Untuk DIY rata-rata masih berada di atas angka 15 persen.

Sedangkan angka kematian juga digolongkan tinggi.

Yakni di atas 5 per 100 ribu penduduk.

Seorang pelajar SMP menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang dipusatkan di SMP N 4 Sleman, Selasa (31/8/2021).
Seorang pelajar SMP menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama yang dipusatkan di SMP N 4 Sleman, Selasa (31/8/2021). (Istimewa)

Masih tingginya angka kematian tersebut, menurut Aji, disebabkan karena banyak pasien Covid-19 yang datang ke RS saat kondisinya tergolong parah.

Sehingga nyawanya tidak bisa tertolong.

Aji pun meminta kepada masyarakat untuk tak ragu memeriksakan dirinya ke fasilitas layanan kesehatan seperti RS jika bergejala Covid-19.

Terlebih tingkat keterisian tempat tidur di DIY telah menurun signifikan.

"Kalau saturasi turun, tidak usah ragu (ke RS). Kan semua RS sekarang bisa menerima karena BOR sekarang sudah kecil. Silahkan ke RS. Jadi kalau saya tanyakan ke RS (pasien) itu kebanyakan karena datang terlambat," imbuhnya.

Rencana pelonggaran

Apabila wilayah DIY turun ke level 3 dalam PPKM pekan depan, lalu apakah akan ada sejumlah pelonggaran aturan di beberapa sektor?

Menanggapi hal tersebut, Baskara Aji pun memberikan penjelasan.

Menurut Aji, terkait pelonggaran dalam PPKM Level 3 tidak jauh berbeda dari PPKM level 4. 

Pelonggaran yang diberlakukan hanya terjadi di sektor pendidikan.

Di mana sekolah-sekolah diizinkan untuk menggelar sekolah tatap muka.

Sedangkan untuk destinasi wisata masih dilakukan penutupan.

"Seperti di Jakarta yang menerapakn PPKM Level 3. Pariwisatanya juga mati, masih belum hidup. Tapi sekolahnya sudah mulai," jelasnya. 

Geliat wisatawan di Jalan Malioboro di tengah PPKM Level 4, Minggu (29/8/2021).
Geliat wisatawan di Jalan Malioboro di tengah PPKM Level 4, Minggu (29/8/2021). (TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda)

Update Covid-19 di DIY

Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (2/9/2021) hari ini dilaporkan sebanyak 384 kasus.

Sehingga, dengan demikian total kasus kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY menjadi 150.772 kasus.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, merinci penambahan kasus baru diperoleh dari upaya periksa mandiri sebanyak 38 kasus, tracing kontak kasus positif 309 kasus, dan skrining karyawan kesehatan satu kasus.

"Belum ada info ada 36 kasus," bebernya.

Distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah :

  • Kota Yogyakarta : 44 kasus,
  • Bantul : 142 kasus,
  • Kulon Progo : 61 kasus,
  • Gunungkidul : 17 kasus, dan
  • Sleman : 120 kasus.

Sementara untuk pasien yang mengalami kesembuhan hari ini dilaporkan penambahan sebanyak 1.043 kasus.

"Sehingga total sembuh menjadi 134.849 kasus," tandasnya.

Baca juga: Bupati Bantul Optimis Pekan Depan Level PPKM di Wilayahnya Turun

Baca juga: PTM di Area PPKM Level 1-3 Mulai Dilakukan, Epidemiolog UGM Minta Prokes Jangan Kendor

Distribusi kasus sembuh menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah

  • Kota Yogyakarta : 100 kasus, 
  • Bantul : 277 kasus,
  • Kulon Progo : 95 kasus,
  • Gunungkidul : 45 kasus, dan
  • Sleman : 526 kasus.

Terkait pasien yang dinyatakan meninggal akibat Covid-19, hari ini dilaporkan ada penambahan sebanyak 30 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 4.905 kasus.

Rincian kasus meninggal adalah  Kota Yogyakarta, 5 kasus, Gunungkidul 8 kasus, Bantul 12 kasus, Kulon Progo 3 kasus, dan Sleman 2 kasus. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved