Pemkot Yogyakarta Lakukan Penyisiran di RT dan RW, Telusuri Warga yang Belum Divaksin Covid-19

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melakukan penyisiran terhadap warga di tingkat RT dan RW untuk menelusuri penduduk yang belum tervaksin.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah melakukan penyisiran terhadap warga di tingkat RT dan RW untuk menelusuri penduduk yang belum tervaksin. 

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan, pihaknya sudah meminta kepada seluruh RT dan RW untuk mendata seluruh warganya yang belum tervaksin untuk dilaporkan ke Pemkot. 

"Minggu-minggu ini teman-teman RT dan RW kita minta meng-upload ke sistem yang dimiliki Pemkot, agar kita tahu, sebenarnya berapa jumlah (warga) yang belum tervaksin itu," tandas Heroe, Kamis (2/9/2021). 

Baca juga: Tak Bisa Kerja Imbas PPKM yang Terus Diperpanjang, Penyanyi Ini Menangis Histeris di Gedung DPRD DIY

Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengungkapkan, berdasar data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes), capaian vaksin di Kota Yogyakarta berada di kisaran 430 ribu.

Hanya saja, masih ada sekitar 50 persen warga kota yang belum tervaksin. 

"Dalam pertemuan dengan warga itu pasti saya tanyakan ya, apakah sudah vaksin? Mereka bilang rata-rata sudah vaksin semua. Tapi, itu kan harus dicocokkan," katanya. 

"Mudah-mudahan, betul-betul sedikit itu yang belum tervaksin, karena tinggalnya tidak di kota. Harapan kami, yang tinggal di kota sudah tervaksin semua," lanjut Heroe. 

Baca juga: Situs Mintorogo di Prambanan Sleman, Peninggalan Era Mataram Kuno Tertinggi di Yogyakarta

Karena itu, ia pun meminta agar data pasti penduduk yang belum tervaksin bisa terkumpul secepatnya. Sehingga, dalam waktu dekat, Pemkot bisa menggelar vaksinasi langsung di kampung yang banyak warganya belum tervaksin. 

"Begitu (vaksinasi) pelajar selesai, target kita 4 September, ya, langsung kita sasar RT dan RW itu," tandasnya. 

Wawali mengakui, beberapa kecamatan dengan wilayah tergolong luas dan jumlah penduduk yang besar, cenderung masih minim capaian vaksinasinya. Bahkan, beberapa di antaranya masih sekitaran 30-40 persen. 

"Misalnya di Umbulharjo, karena jumlah penduduk dan wilayahnya paling besar. Tapi, rata-rata kecamatan yang kecil itu sudah di atas 50 persen," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved