Yogyakarta
PTM di Area PPKM Level 1-3 Mulai Dilakukan, Epidemiolog UGM Minta Prokes Jangan Kendor
PTM di level manapun tetap harus dibarengi dengan upaya testing, tracing dan treatment (3T) agar mempercepat pemetaan penyebaran virus corona.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah sekolah di Indonesia yang berada di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 diizinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ahli Epidemiologi Universitas Gadjah mada (UGM), Bayu Satria Wiratama merekomendasikan, PTM harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Dia menjelaskan, PTM di level manapun tetap harus dibarengi dengan upaya testing, tracing dan treatment (3T) agar mempercepat pemetaan penyebaran virus corona.
Baca juga: Mendikbud Ingin Sekolah Tatap Muka Digelar, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Risikonya Terlalu Besar
“Untuk semua daerah dengan level PPKM berapapun, PTM harus disiplin dengan protokol dan melaksanakan uji coba dulu kemudian dievaluasi oleh semua pihak termasuk pihak kesehatan," tuturnya, Rabu (1/9/2021).
Selain prokes ketat, kata Bayu, sistem tanggap dan pengawasan Covid-19 di sekolah harus berjalan dengan baik.
Ini mempercepat deteksi siswa yang diduga terpapar Covid-19.
Juga, perlu adanya pengawasan terkait kedisiplinan 5M dari semua warga sekolah.
“Termasuk staf non guru dan orang tua. Pastikan juga sebagian besar warga sekolah yang terlibat pembelajaran sudah divaksin,” tuturnya.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kulon Progo Menunggu Kebijakan Pemda DIY
Siswa yang mengikuti PTM juga harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Mereka diwajibkan untuk mematuhi 5M, apalagi menggunakan masker, di sekolah maupun di luar sekolah.
"Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan. Harapannya semua warga sekolah patuh prokes dimanapun," tambahnya. ( Tribunjogja.com )