Mendikbud Ingin Sekolah Tatap Muka Digelar, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Risikonya Terlalu Besar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim ingin agar sekolah tatap muka terbatas segera diberlakukan
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim ingin agar sekolah tatap muka terbatas segera diberlakukan.
Saat ini Mendikbud Ristek pun telah mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dilakukan pada satuan pendidikan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa Pemda DIY tidak akan menggelar sekolah tatap muka apabila belum seluruh pelajar di DIY menjalani vaskinasi Covid-19 minimal dosis pertama.
Baca juga: Kondisi Kejiwaan NA, Tersangka Sate Sianida yang Menewaskan Bocah di Bantul Layak Disidangkan
Sri Sultan khawatir jika kebijakan sekolah tatap muka bakal meningkatkan resiko penularan virus Corona jika tidak disertai dengan persiapan yang matang.
"Guru kan sudah kita selesaikan vaksin, pelajar juga harus divaksin. Kalau belum jangan dilakukan (sekolah) tatap muka. Risikonya terlalu besar," ungkap Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Rabu (25/8/2021).
Untuk itu, Gubernur berharap agar pelaksanaan vaskinasi di DIY dapat terselesaikan di bulan Oktober ini.
Pihaknya pun tengah menggenjot pelaksanaan vaksinasi agar dosis vaksin yang disuntikkan setiap hari dapat meningkat dari 12 ribu menjadi 20 ribu dosis.
"Makannya sekarang digenjot vaksin masyarakat supaya di bulan September awal Oktober ini bisa diselesaikan," tutur Sri Sultan.
Baca juga: Pemkab Sleman Kebut Vaksinasi untuk Pelajar, Targetkan Januari Gelar Sekolah Tatap Muka
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, tercatat ada 311.596 remaja usia 12-18 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi.
Sedangkan sebanyak 48.241 orang atau setara 15,48 persen telah menerima suntikan dosis pertama.
Kemudian sebanyak 21.422 orang atau 21,36 persen telah menuntaskan vaksinasi dengan menerima injeksi hingga dosis ke dua.
"Ini kan sudah Agustus dan untuk pelajar harapan saya untuk pelajar ini September selesai," terangnya. (tro)