Yogyakarta
Disdikpora DIY Bakal Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka Jika PPKM Turun Level
Disdikpora DIY bakal menggelar uji coba Sekolah tatap muka jika penerapan PPKM di DI Yogyakarta mengalami penurunan dari level 4 ke 3.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY bakal menggelar uji coba Sekolah tatap muka jika penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DI Yogyakarta mengalami penurunan dari level 4 ke 3.
Pelaksanannya diprioritaskan di 10 sekolah jenjang SMA/SMK yang dulu sempat menggelar uji coba pada pertengahan 2021 lalu.
Kala itu upaya uji coba terpaksa dihentikan karena kasus Covid-19 di wilayah ini mengalami lonjakan.
"Kalau nanti sudah diperkenankan uji coba mudah-mudahan Minggu depan sudah turun level kita akan melakukan uji coba dulu. Terutama di sekolah yang dulu pernah ujicoba ditambah sekolah yang sudah siap," terang Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Mendikbud Ingin Sekolah Tatap Muka Digelar, Sri Sultan Hamengku Buwono X: Risikonya Terlalu Besar
Untuk sekolah yang bakal menggelar uji coba, seluruh guru, tenaga kependidikan (tendik), hingga murid wajib tervaksin Covid-19 minimal dosis pertama.
Saat ini pihaknya tengah berfokus untuk menuntaskan vaksinasi di kalangan pelajar usia 12-18 tahun. Pelaksanannya dilakukan dengan menelusuri sekolah-sekolah yang ada.
Sementara ini cakupan vaksinasin kalangan pelajar baru berkisar 26 persen.
"Yang siswa kerjasama dengan berbagai pihak. Kalau sehari ada penambahan 3 ribu sudah lumayan. Kemarin hari Minggu di UGM dengan ikatan teladan sekitar 2 ribu siswa kemudian di SMK Jetis itu ya 1.300 an," pungkasnya.
Didik menargetkan agar vaksinasi pelajar dapat terselesaikan di bulan September.
Namun hal itu sangat bergantung dari faktor ketersediaan vaksin di daerah.
Untuk mendukung percepatan, pelaksanaan vaksinasi dilaksanakan dengan melibatkan berbagai unsur seperti TNI, Polri, hingga gugus tugas, hingga Satgas Covid-19 di daerah.
Baca juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Apa Saja yang Harus Dilakukan Orang Tua?
"Yang kita lakukan adalah percepatan vaksinasi, kita kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Kodim di seluruh kabupaten/kota kemudian dengan satgas terdekat sehingga itu anak-anak juga divaksin. Sebagian diselenggarakan di sekolah juga," urainya.
Lebih jauh, untuk vaksinasi kalangan guru dan tendik, cakupannya hampir menyentuh 100 persen.
Mereka yang belum tervaksin mayoritas adalah guru yang tidak memenuhi persyaratan menerima vaksin.
Misalnya karena memiliki komorbid dan tidak lolos skrining kesehatan.
"Tapi itu proses terus kalau sudah siap ikut vaksin mandiri. Guru (SMA/SMK) itu ada 16 ribu. Termausuk tenaga kependidikan. Kalau guru sendiri 12.704 orang," terangnya. ( Tribunjogja.com )