Sudah 4 Kecamatan di Klaten Terima UGR Tol Yogyakarta-Solo, Nilainya Capai Rp 800 Miliar
Panitia pembebasan lahan terdampak tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten telah membayarkan Uang Ganti Rugi (UGR) sekitar Rp 800 miliar di daerah itu
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Panitia pembebasan lahan terdampak tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten telah membayarkan Uang Ganti Rugi (UGR) sekitar Rp 800 miliar di daerah itu.
Uang sebanyak Rp 800 miliar itu, digunakan untuk melakukan pembayaran lahan terdampak tol yang tersebar di 12 desa dari 4 kecamatan.
Adapun empat kecamatan itu yakni, Kecamatan Delanggu, Polanharjo, Ceper dan Karanganom.
"Total semua yang sudah terbayar kurang lebih Rp800 milyar. Itu terdiri dari 12 desa di 4 kecamatan," ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah BPN Klaten Sulistiyono saat ditemui di Desa Kadirejo, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Warga Non-DTKS Gunungkidul Diupayakan Turut Mendapat Bansos
Menurut Sulit, pembayaran UGR tanah terdampak pembangunan proyek strategis nasional (PSN) itu melebihi harga pasaran tanah yanga da di desa-desa yang dilalui tol tersebut.
Ia pun mengimbau warga untuk tidak boros dalam memanfaatkan uang yang di dapat.
Selain itu, Sulis juga meminta, bagi warga yang telah menerima pembayaran UGR untuk tidak menanami lagi tanah atau pekarangan tersebut dengan tanaman baru.
Sebab, bisa saja sewaktu-waktu proyek fisik tol mulai dikerjakan.
"Nanti yang sudah terbayarkan UGR-nya itu kan istilahnya tanahnya sudah jadi milik negara. Nanti kalau bekas pemilik menanam lagi, kan bisa rugi kalau proyek langsung jalan. Kita sudah peringatkan juga," jelasnya.
Untuk Klaten sendiri, diketahui terdapat 50 desa yang tersebar di 11 kecamatan yang bakal dilalui oleh jalan tol Yogyakarta-Solo.
Sulis pun menegaskan jika pihaknya telah melakukan identifikasi dan inventarisasi lahan terdampak tol kepada 99 persen desa yang ada.
"Sekitar 99 persen sudah identifikasi, kendala kita cuma di exit ngawen belum ada patok tol jadi kami belum lakukan pengukuran. Nanti itu bagian terakhir," terangnya.
Adapun untuk target pengerjaan tol Yogyakarta-Solo hingga Desember 2021 ini, Sulis mengaku jika pihaknya ingin pengumuman lahan warga yang terdampak rampung dikerjakan.
"Target kita pengumuman harus sampai Desa Kokosan, Prambanan. Kalau pembayaran menunggu anggaran cair. Mudahan lancar dan tidak ada kendala," imbuhnya.
Baca juga: Ada 64 Anak Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19, Pemkot Magelang Siapkan Program Bantuan
Sementara itu, Kepala Desa Kadirejo Agus Widodo menyebut 73 bidang tanah yang terdampak tol di desa yang ia pimpin telah menerima pembayaran UGR. Adapun nominal secara keseluruhan mencapai Rp55 miliar.