Sempat Nihil Kasus Baru Kematian COVID-19, Dinkes Gunungkidul Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melaporkan nihilnya angka kematian baru karena COVID-19 pada Rabu (11/08/2021) lalu.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melaporkan nihilnya angka kematian baru karena COVID-19 pada Rabu (11/08/2021) lalu.
Tidak adanya kasus meninggal dunia baru ini merupakan yang pertama kali sejak penerapan PPKM Level 4.
Meski demikian, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyatakan pihaknya tetap melakukan antisipasi. Sebab ia memandang dinamika kasus masih bersifat fluktuatif.
"Selama masih ada kasus positif, maka potensi kematian selalu ada," kata Dewi pada wartawan, Kamis (12/08/2021).
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Beberkan Dua Alasan Liga 1 Harus Segera Bergulir
Itu sebabnya, ia mengharapkan pula dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat. Terutama tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) meski kasus saat ini cenderung mengalami penurunan.
Dewi menilai masih banyak warga yang enggan memeriksakan diri untuk memastikan kondisinya saat mengalami gejala serupa COVID-19. Hal itu justru membuat penyebaran berpotensi meluas.
"Ini yang harus kita jaga bersama, apalagi masih ada yang tidak jujur atau merahasiakan kondisinya," ujarnya.
Dewi pun meminta masyarakat untuk jujur jika memang dinyatakan positif COVID-19. Antara lain dengan melapor ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, agar langkah tracing (pelacakan) bisa segera dilakukan petugas.
Selain nihil kematian baru, angka kasus baru COVID-19 yang dilaporkan kemarin juga salah satu yang terendah selama PPKM Level 4. Hari itu, terdapat 68 kasus baru serta 113 kasus yang dinyatakan sembuh.
"Sampai kemarin Gunungkidul mencatatkan 15.824 kasus konfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif," kata Dewi.
Secara rinci, terdapat 1.704 kasus dalam perawatan dan isolasi mandiri. Angka meninggal dunia mencapai 868 kasus, dan yang sudah sembuh totalnya sebanyak 13.252 kasus.
Baca juga: CATAT! Ini Waktu dan Keutamaan Sholat Dhuha, Lengkap dengan Bacaan Niat dan Doa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul memutuskan untuk menjadikan layanan rawat inap di RSUD Saptosari untuk penanganan pasien COVID-19. Proses persiapan pun saat ini tengah dilakukan.
Direktur RSUD Saptosari dr. Eko Darmawan menyampaikan pihaknya kini melakukan konversi bed pasien agar bisa digunakan untuk penanganan COVID-19. Persiapan lain adalah instalasi generator oksigen serta rekrutmen relawan.
"Melihat kebutuhan masing-masing unit (layanan), kemungkinan butuh lebih dari 100 tenaga," kata Eko.
Sedangkan untuk instalasi generator oksigen, ia menyebut saat ini pengerjaannya baru mencapai 30-40 persen. Namun percepatan kini tengah dilakukan agar bisa segera digunakan untuk penanganan nantinya. (alx)