Bupati Klaten Berikan Beasiswa Kakak Adik Yatim Piatu yang Orangtuanya Meninggal karena COVID-19
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal memberikan bantuan dan beasiswa bagi anak-anak yang menjadi yatim
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal memberikan bantuan dan beasiswa bagi anak-anak yang menjadi yatim piatu karena COVID-19.
Ketua Satgas COVID-19 Klaten itu, menyebut jika pihaknya bakal memberikan perhatian kepada para anak yang kehilangan anggota keluarganya akibat COVID-19.
"Nanti kalau kondisinya sudah baik karena kan orang tuanya meninggal karena COVID, kalau nanti sudah baik akan kita berikan beasiswa kalau mereka masih sekolah," ujarnya pada awak media di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Bantul Saat Isolasi Mandiri Capai 27 Persen
Menurut Mulyani, dirinya juga telah memerintahkan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos dan P3AKB) Klaten menelusuri informasi mengenai anak-anak tersebut.
"Kemarin saya sudah ke Dinsos dan minta tolong informasi (ada anak jadi yatim piatu karena orang tua meninggal positif COVID-19) itu dilacak," ucapnya.
Ketika disinggung terkait berapa banyak anak yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat COVID-19 di Klaten, Mulyani mengatakan jika pihaknya sedang mengumpulkan data tersebut.
"Nanti kalau teman-teman (media), kalau dapat informasi tolong saya diinfokan juga," ucapnya.
"Kita berikan beasiswa, kalau sudah tidak sekolah kita berikan keterampilan agar nantinya bisa bekerja," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dua bersaudara atau kakak dan adik asal Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
Kedua kakak dan adik tersebut berinisial DNR (23) dan adik lelakinya bernama AMQ (13). Keduanya merupakan anak dari pasangan MM (48) dan SR (47).
Kepala Desa Plawikan, Lilik Ratnawati mengatakan jika kedua orang tua DNR dan AMQ meninggal dunia berjarak satu minggu. Keduanya meninggal dalam keadaan positif COVID-19.
"Awalnya yang meninggal terlebih dahulu adalah ibunya yakni SR pada Senin 19 Juli. Buk SR meninggal di rumahnya," ucap Lilik pada Tribun Jogja, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di DI Yogyakarta 4 Agustus 2021: Tambah 1.862 Kasus, 44 Pasien Dilaporkan Meninggal
Kemudian, lanjut dia, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Plawikan melakukan tes rapid antigen kepada jenazah SR dan didapati hasilnya positif.
Pemakaman jenazah SR kemudian, dilakukan dengan menerapkan standar protokol COVID-19 dan pemakaman juga dilaksanakan pada hari itu juga.
Selanjutnya, suami SR yakni, MM dan kedua anaknya DNR dan AMQ juga menjalani tes rapid antigen dan tes swab PCR dengan hasil positif.