BREAKING NEWS : Mulai Besok, Malioboro Sudah Boleh Dikunjungi, PKL pun Kembali Berdagang

Kelonggaran saat PPKM Level 4 ini diharapkan mampu menjadi semangat baru para masyarakat dan pedagang di Malioboro.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Kondisi kawasan Malioboro di tengah penerapan PPKM Level 3-4, Kamis (22/7/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mulai Rabu (28/7/2021) besok, kawasan Malioboro Yogyakarta sudah dapat dikunjungi oleh masyarakat.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang perlu dicatat oleh para pengunjung baik wisatawan lokal maupun dari luar daerah.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto, menjelaskan dengan berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kemarin, para kelompok pedagang di Malioboro mulai bersiap menata kembali lapak dagangannya.

"Dan sebagai upaya memberikan rasa nyaman kepada pengunjung, pagi tadi mereka menyemprot lapak menggunakan disinfektan," kata Ekwanto, kepada Tribun Jogja, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: PKL Malioboro Mulai Bersiap Membuka Lapaknya Setelah 3 Pekan Libur Saat PPKM

Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 4, Aktivitas Ekonomi non Esensial di Malioboro Mulai Diizinkan Bergulir

Sebenarnya hari ini sebagian pedagang sudah bersedia untuk membuka lapaknya, namun karena bertepatan dengan hari Selasa Wage, maka disepakati oleh pihak UPT dan para pedagang bahwa pembukaan lapak dan kunjungan wisatawan dapat dimulai hari Rabu.

"Sebetulnya kemarin tanggal 25 sudah siap-siap dan hari ini buka. Tapi karena pas Selasa Wage libur, nunggu disemprot saja dan besok (Rabu) buka," imbuhnya.

Meski lampu hijau telah diterima oleh para pedagang, namun Ekwanto menegaskan kepada para pengunjung dan para kelompok pedagang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.

Dia menilai kelonggaran saat PPKM Level 4 ini diharapkan mampu menjadi semangat baru para masyarakat dan pedagang di Malioboro.

Kendati demikian, ia menegaskan kelonggaran aktivitas di Malioboro yang diberikan oleh pemerintah diharapkan tidak ditelan mentah-mentah.

"Kelonggaran yang diberikan pemerintah tidak serta merta diterima mentah-mentah. Ketika diberi kelonggaran, teman-teman harus bertanggung jawab kepada pengunjung," tegasnya.

Para pedagang di Malioboro melakukan penyemprotan disinfektan untuk persiapan membuka lapak, Selasa (27/7/2021)
Para pedagang di Malioboro melakukan penyemprotan disinfektan untuk persiapan membuka lapak, Selasa (27/7/2021) (TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda)

Terpisah, Korlap Penyemprotan Disinfektan Kawasan Malioboro, Slamet Santoso menjelaskan secara umum para pedagang sudah menantikan momen dibukanya kembali akses Malioboro bagi para pengunjung.

Pasalnya, sudah hampir satu bulan para pedagang di kawasan belanja itu tidak mendapatkan penghasilan.

"Kegiatan penyemprotan ini untuk menjamin kalau Malioboro sudah aman. Kami senang karena ada kelonggaran aktivitas ini, jadi bisa berjualan kembali," terang dia.

Selama libur PPKM kemarin, Slamet mengaku belum mendapat bantuan sosial dari pemerintah.

"Belum ada bansos yang kami terima. Ya besok mudah-mudahan kembali pulih," pungkasnya. 

Baca juga: 16.080 Pelajar SMA/SMK di Kulon Progo akan Divaksin Covid-19, Ditargetkan Selesai Agustus 2021

Baca juga: Cerita Pemilik Toko Kawasan Malioboro Tak Mampu Bertahan Saat PPKM, Jual Aset Rp50 Juta per Meter

Sri Sultan HB X Beri Izin

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, memberi lampu hijau kepada pedagang kaki lima (PKL) dan warung-warung untuk kembali berjualan.

Begitu juga kepada pelaku usaha di kawasan Malioboro.

Mereka diperkenankan untuk berjualan asal dengan menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi peraturan yang ditetapkan.

Seperti diketahui, Pemda DIY sempat meminta agar aktivitas perekonomian di kawasan Malioboro dihentikan saat penerapan PPKM Darurat beberapa waktu lalu.

"Dimungkinkan PKL bisa jualan tapi dengan jam-jam tertentu. Boleh buka dan sebagainya. Sudah saya tanda tangani keputusan gubernurnya," jelas Sri Sultan HB X saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (26/7/2021). 

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)

Sri Sultan HB X menegaskan, kendati diizinkan berjualan, akses jalan menuju kawasan Malioboro belum akan dibuka secara penuh.

Karena dikhawatirkan bakal menimbulkan kerumunan. 

Dengan dibukanya akses jalan secara bertahap, Sri Sultan HB X berharap agar pelaku usaha memiliki kesempatan untuk kembali mencari nafkah. 

Menurutnya, kebijakan tersebut telah diuji cobakan selama dua hingga tiga hari lalu.

"Kami berharap berpindah yang (jalan yang) ditutup. Tidak (tutup) terus menerus. Supaya memberi ruang agar mereka bisa jualan. Karena kalau di-close otomatis tidak ada orang di situ ya jualannya tidak akan ada yang beli," terang Raja Keraton Yogyakarta ini.

"Tapi kalau bisa ya ditutup dua hari nanti (penutupan) pindah di tempat lain yang penting tetap mengurangi mobilitas," papar Sri Sultan HB X.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved