Anies Baswedan Sebut PPKM Mulai Menunjukkan Hasil, Antrean IGD Rumah Sakit di Jakarta Menurun
Anies Baswedan menyebut hasil mengarah positif setelah penerapan PPKM tersebut, di antaranya dari sisi keterisian IGD Rumah Sakit di Jakarta.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai penerapan Pemberlakuan Pembatsan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jakarta mulai menunjukkan hasil positif.
PPKM Darurat yang berlanjut dengan PPKM Level 4 telah diterapkan di DKI Jakarta selama lebih dari tiga pekan terakhir.
Anies Baswedan pun menyebut hasil mengarah positif setelah penerapan PPKM tersebut, di antaranya dari sisi keterisian IGD Rumah Sakit di Jakarta.
Anies pun mengabarkan sejumlah kemajuan penanganan Covid-19 di Ibu Kota setelah tiga minggu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlangsung.
Baca juga: Anies Baswedan Tanggapi Meme Makan di Warteg, Waktu Makan Tersisa 9 Menit 8 Detik
Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Gembira, Antrean Pasien Covid-19 di IGD Mulai Berkurang
Anies mengatakan, saat ini DKI Jakarta berhasil menurunkan antrean pasien Covid-19 yang akan mendapat perawatan di instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit yang ada di Jakarta.
"Situasinya sudah jauh berbeda dibandingkan ketika kita datang di waktu-waktu sebelumnya, saat itu rumah sakit sangat penuh," ujar Anies dalam keterangan video, Senin (26/7/2021).
Anies tak berhenti tersenyum sambil memberikan gambaran beberapa IGD di Jakarta yang dia kunjungi mulai lengang dari antrean pasien.
Tidak ada lagi keramaian antrean yang menggambarkan kondisi fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang sedang kolaps.

Tempat tidur di IGD, kata Anies, mulai banyak yang kosong. Kondisi ini tidak hanya terjadi di satu rumah sakit, tetapi di banyak rumah sakit yang ada di Jakarta.
"Pasien sudah bisa masuk (langsung) ke IGD, di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien, dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," ucap Anies.
Anies mengatakan, lengangnya IGD rumah sakit sebagai pertanda kasus Covid-19 di Jakarta mulai tertangani.
DKI, kata dia, berhasil menurunkan laju kasus baru sehingga antrean di IGD bisa terurai.
Tempat tidur perawatan masih penuh
Meski sudah berhasil mengurai antrean pasien Covid-19 di Jakarta, Anies mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan oleh DKI Jakarta.
Karena IGD yang lengang tidak berpengaruh banyak dengan tingkat keterisian tempat tidur perawatan isolasi pasien Covid-19 dan tempat tidur intensive care unit (ICU) pasien Covid-19.
"Yang masuk (pasien baru) sedikit karena itu beban rumah sakit berkurang, tapi yang masih di dalam rumah sakit ini masih cukup banyak," ucap Anies.
Baca juga: Ini Prediksi Pengamat Soal Calon Pendamping Anies Baswedan yang Potensial untuk Maju di Pilpres 2024
Baca juga: Respon Soal Lonjakan Covid-19,Anies Baswedan: Kita Gelar Operasi Pendisiplinan Tanpa Kompromi
Per 25 Juli 2021, tingkat keterisian tempat tidur rawat inap pasien Covid-19 berada di angka 73 persen, sedangkan ICU terisi 89 persen.
Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet untuk perawatan pasien bergejala sedang dan berat terisi 50 persen.
Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid 1 ini menyebut kondisi tempat tidur perawatan dan ICU menggambarkan, meski ada kemajuan, kondisi pengendalian Covid-19 masih berada di level empat.
"Jadi kalau lihat situasi ini, tren penurunan itu nyata terlihat, tapi situasi ini masih jauh dari ideal," ucap dia.
Tetap optimistis
Meski ada banyak PR yang belum dituntaskan, Anies meminta agar semua pihak tetap optimistis menghadapi pandemi Covid-19.
Sebab, harapan untuk bisa menuntaskan kesulitan di masa pandemi ini sudah terlihat dari indikator penurunan jumlah kasus Covid-19 di Jakarta.
"Izinkan saya mengajak kepada seluruh warga Jakarta, jangan pesimis! Nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi," tutur Anies.
Anies menggambarkan tiga minggu lalu Jakarta dalam kondisi genting, seperti tidak memiliki harapan bangkit dari pandemi.
Namun, kondisi saat ini berbalik sehingga kondisi genting di Jakarta mulai menjauh.

Anies meminta agar kondisi yang menguntungkan Jakarta ini disikapi dengan cara semakin disiplin dan waspada.
"Ini artinya jangan lengah, jangan kendur, jangan sampai gelombang perbaikan yang sudah mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik lagi karena kita lengah, kita kendur, kita tidak disiplin," ucap Anies.
Dia meminta agar semua penduduk Jakarta menjaga protokol kesehatan dan terus mengurangi mobilitas jika tidak diperlukan.
Menjalankan protokol kesehatan, kata Anies, adalah wujud tanggung jawab bersama untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
"Dan bagi perusahaan-perusahaan, jangan paksakan karyawan masuk bila itu merisikokan protokol kesehatan di kantor Anda, ini adalah wujud dari tanggung jawab kita untuk sama-sama menghentikan penyebaran Covid-19," ucap Anies.
( kompas.com )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Setelah 3 Minggu PPKM: IGD Mulai Lengang, Angka Kematian Covid-19 Masih Tinggi"