Anies Baswedan Sebut PPKM Mulai Menunjukkan Hasil, Antrean IGD Rumah Sakit di Jakarta Menurun

Anies Baswedan menyebut hasil mengarah positif setelah penerapan PPKM tersebut, di antaranya dari sisi keterisian IGD Rumah Sakit di Jakarta.

Editor: Muhammad Fatoni
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat tiba di pos pemeriksaan IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). Gubernur Anies Baswedan pada Sabtu pekan lalu mengatakan saat ini pasien terpapar Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala atau OTG akan dirawat di RSD Wisma Atlet, sebanyak 1.740 pasien Covid-19 yang dirawat inap hingga Rabu, 16 September 2020. 

"Yang masuk (pasien baru) sedikit karena itu beban rumah sakit berkurang, tapi yang masih di dalam rumah sakit ini masih cukup banyak," ucap Anies.

Baca juga: Ini Prediksi Pengamat Soal Calon Pendamping Anies Baswedan yang Potensial untuk Maju di Pilpres 2024

Baca juga: Respon Soal Lonjakan Covid-19,Anies Baswedan: Kita Gelar Operasi Pendisiplinan Tanpa Kompromi

Per 25 Juli 2021, tingkat keterisian tempat tidur rawat inap pasien Covid-19 berada di angka 73 persen, sedangkan ICU terisi 89 persen.

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet untuk perawatan pasien bergejala sedang dan berat terisi 50 persen.

Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid 1 ini menyebut kondisi tempat tidur perawatan dan ICU menggambarkan, meski ada kemajuan, kondisi pengendalian Covid-19 masih berada di level empat.

"Jadi kalau lihat situasi ini, tren penurunan itu nyata terlihat, tapi situasi ini masih jauh dari ideal," ucap dia.

Tetap optimistis

Meski ada banyak PR yang belum dituntaskan, Anies meminta agar semua pihak tetap optimistis menghadapi pandemi Covid-19.

Sebab, harapan untuk bisa menuntaskan kesulitan di masa pandemi ini sudah terlihat dari indikator penurunan jumlah kasus Covid-19 di Jakarta.

"Izinkan saya mengajak kepada seluruh warga Jakarta, jangan pesimis! Nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi," tutur Anies.

Anies menggambarkan tiga minggu lalu Jakarta dalam kondisi genting, seperti tidak memiliki harapan bangkit dari pandemi.

Namun, kondisi saat ini berbalik sehingga kondisi genting di Jakarta mulai menjauh.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk anak umur 12-17 tahun di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat (2/7/2021) pagi.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk anak umur 12-17 tahun di wilayah Jakarta Selatan pada Jumat (2/7/2021) pagi. (Dok. Pemkot Jaksel)

Anies meminta agar kondisi yang menguntungkan Jakarta ini disikapi dengan cara semakin disiplin dan waspada.

"Ini artinya jangan lengah, jangan kendur, jangan sampai gelombang perbaikan yang sudah mulai terasa ini lalu berhenti atau malah berbalik lagi karena kita lengah, kita kendur, kita tidak disiplin," ucap Anies.

Dia meminta agar semua penduduk Jakarta menjaga protokol kesehatan dan terus mengurangi mobilitas jika tidak diperlukan.

Menjalankan protokol kesehatan, kata Anies, adalah wujud tanggung jawab bersama untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

"Dan bagi perusahaan-perusahaan, jangan paksakan karyawan masuk bila itu merisikokan protokol kesehatan di kantor Anda, ini adalah wujud dari tanggung jawab kita untuk sama-sama menghentikan penyebaran Covid-19," ucap Anies.

( kompas.com )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Setelah 3 Minggu PPKM: IGD Mulai Lengang, Angka Kematian Covid-19 Masih Tinggi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved