Wisata Gunungkidul Kembali Dibuka Jika Pemerintah Longgarkan PPKM Darurat

Pemerintah menjanjikan adanya relaksasi dari PPKM Darurat mulai Senin (26/07/2021) besok dengan berbagai pertimbangan. Itu berarti, sektor wisata

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
Akses Telaga Jonge di Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul yang tutup selama PPKM Darurat. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah menjanjikan adanya relaksasi dari PPKM Darurat mulai Senin (26/07/2021) besok dengan berbagai pertimbangan.

Itu berarti, sektor wisata bisa dimungkinkan untuk mendapat relaksasi.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan pihaknya siap membuka kembali akses wisata. Namun semuanya kembali pada keputusan resmi pemerintah pusat.

Baca juga: Akhir Perpanjangan PPKM Darurat, Gunungkidul Masih Catatkan Ratusan Kasus Baru COVID-19

"Kami tunggu saja, kalau memang ada pelonggaran maka kami siap membuka kembali (wisata)," kata Harry pada wartawan, Minggu (25/07/2021).

Meskipun demikian, pihaknya tetap mengharapkan kepatuhan pelaku wisata hingga pengunjung terhadap protokol kesehatan (prokes). Hal itu terutama jika destinasi wisata benar-benar kembali dibuka.

Harry mengatakan belum ada kebijakan khusus untuk pengetatan aktivitas pengunjung setelah relaksasi PPKM. Namun dipastikan aturan masih mengacu saat wisata Gunungkidul berstatus Uji Coba Terbatas.

"Tetap pada aturan yang sudah ada sebelumnya, termasuk nantinya akan ada pengawasan pada pengunjung," jelasnya.

Harry pun meminta pelaku wisata hingga kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat tetap siaga manakala pintu wisata kembali dibuka. Antara lain memastikan prokes dipatuhi.

Baca juga: Tak Mampu Bertahan di Tengah Badai Pandemi, Ini Alasan Pengusaha di Malioboro Menjual Tokonya

Kembali, ia mengharapkan sikap kooperatif para wisatawan. Terutama tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan sebisa mungkin tidak membuat kerumunan selama berada di lokasi wisata.

"Toh keberhasilan prokes bergantung pada semua pihak, termasuk dari wisatawan sendiri," ujar Harry.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Nglanggeran Mursidi menyatakan siap membuka kembali jika nantinya resmi dilonggarkan. Apalagi selama penutupan, fasilitas pendukung prokes tetap terjaga.

Fasilitas yang dimaksud berupa jalur pendakian di Gunung Api Purba hingga prosedur operasional standar (POS) pengunjung. Termasuk menjaga kondisi toilet, loket, hingga bangunan pendopo.

"Jika nanti kembali dibuka, prosedurnya tetap kami jalankan seperti saat uji coba," jelas Mursidi. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved