Beredar Daftar Pegawai KPK Nonaktif yang Akan Ikut Pelatihan Bela Negara, Hotman : Saya Tak Ikut

Beredar Daftar Pegawai KPK Nonaktif yang Akan Ikut Pelatihan Bela Negara, Hotman : Saya Tak Ikut

Editor: Hari Susmayanti
dok.istimewa via kompas.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 

22. Oky Rusandi, Operator Sistem Gedung.

23. Aditya Pratama, Pengamanan KPK.

24. Agus Afiyanto, Pengamanan KPK.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan, pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan akan berlangsung selama 30 hari.

Adapun terkait pelaksanaan program tersebut akan diatur oleh Kemenhan.

"Program, tempat, lokasi, materi, dan pelaksanaan diklat bela negara dan wawasan kebangsaan direncanakan oleh Kemenhan RI," kata Firli, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Hasil TWK Tak Kunjung Diberikan, Begini Komentar Pegawai KPK Nonaktif

Baca juga: Ajakan Selamatkan KPK dari Cengkeraman Oligarki Lewat Pesan Tulisan Laser di Gedung Merah Putih

Empat Orang Tolak Ikuti Diklat

Diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, empat orang dari 24 pegawai KPK yang masih diberi kesempatan untuk ikut menjalani pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan menolak menandatangani surat kesediaan mengikuti diklat.

Sementara empat orang lainnya belum menandatangani surat kesediaan untuk mengikuti diklat bela negara dan wawasan kebangsaan lantaran masih menginginkan hasil TWK terlebih dahulu.

Kabar mengenai empat pegawai KPK yang enggan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan tersebut disampaikan oleh salah seorang pegawai yang masuk daftar 24, Ita Khoiriyah.

Ita merupakan pegawai KPK dari staf humas.

Dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com, Ita mengatakan kalau empat orang tersebut sudah menandatangani surat keterangan tidak bersedia dibina.

"Kalau 4 orang lainnya tandatangan surat tidak bersedia dibina," kata Ita kepada Tribunnews.com, Rabu (14/7/2021).

Sementara Ita sendiri, bersama tiga pegawai lainnya, belum menandatangani kesediaan untuk mengikuti diklat.

Hal itu lantaran mereka menginginkan hasil TWK sampai di tangannya terlebih dahulu.

"Saya dan setahu saya, tiga orang lainnya, tidak menandatangani surat pernyataan kesediaan atau tidak kesediaan pembinaan, kalau tidak dibuka hasil TWK kami pribadi," kata Ita.

Ihwal keikutsertaan 16 pegawai KPK lainnya apakah akan mengikuti diklat bela negara dan wawasan kebangsaan, Ita mengaku tak tahu-menahu. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved