Kritik Mahasiswa Lewat Julukan Khusus Bagi Presiden, Wapres Hingga Ketua DPR
Kritik Mahasiswa Lewat Julukan Khusus Bagi Presiden, Wapres Hingga Ketua DPR
Masduki juga menyoroti bahwa sikap mahasiswa yang kritis sangat baik dan kritik kepada suatu keadaan, termasuk jalannya kekuasaan memang harus muncul dari para mahasiswa yang kritis dan independen.
Namun, ia mengharapkan kritik-kritik itu turut memiliki pembanding.
Hal tersebut sangat penting mengingat dalam negara demokrasi tidak boleh menghalang-halangi kebebasan berpendapat.
Terkait julukan tersebut, Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui bahwa dirinya mendapat kritik seperti itu.
Namun, reaksi yang disampaikan Ma'ruf pun disebutkannya biasa-biasa saja.
"Sudah tahu (soal kritikan BEM KM Unnes). Reaksinya biasa-biasa, ketawa-ketawa saja," ujar Masduki.
Masduki mengatakan, untuk memberi tanggapan soal itu kepada wartawan, ia sudah meminta langsung kepada Wapres Ma'ruf. Wapres Ma'ruf pun mempersilakannya.
"Saya bilang, saya minta izin bahwa saya akan jawab. (Wapres mengatakan) 'Kamu jawab oke, enggak dijawab juga enggak apa-apa. Biarin aja, lah, mahasiswa biar pinter-pinter'," kata Masduki menirukan ucapan Ma'ruf.
Masduki memastikan bahwa Wapres Ma'ruf bukanlah tipe orang yang pemarah dan mudah marah ketika mendapat kritikan.
Selain itu, Masduki meyakinkan bahwa Wapres sama sekali tidak menggunakan jaringan buzzer atau influencer untuk merespons kritik-kritik yang muncul.
"Wapres tidak menggunakan jaringan-jaringan buzzer atau influencer. Beliau kan ulama, beliau tidak mudah goyah oleh penilaian-penilaian orang karena mengabdi kepada negara semampu dia dilakukan," kata dia.
Respons Rektorat Unnes
Rektorat Unnes pun turut angkat bicara terkait kritikan BEM KM mereka yang dilakukan melalui media sosial itu.
Melalui siaran pers yang ditandatangani Kepala UPT Pusat Humas Unnes Muhammad Burhanudin, pihak Unnes menyatakan bahwa pernyataan tersebut berasal dari internal BEM KM Unnes.
"Pernyataan yang disampaikan tersebut merupakan pernyataan internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes," tulis siaran pers tersebut pada poin pertama.
