Kritik Mahasiswa Lewat Julukan Khusus Bagi Presiden, Wapres Hingga Ketua DPR
Kritik Mahasiswa Lewat Julukan Khusus Bagi Presiden, Wapres Hingga Ketua DPR
Pada penjelasannya, BEM KM Unnes menilai, Jokowi kurang becus dalam melaksanakan tugasnya sebagai Presiden dan mengingkari janji politiknya.
"Hal tersebut dapat dengan mudah dilihat dengan tinjauan perbandingan janji dan fakta dari kepemimpinan Presiden Jokowi," tulis akun @bemkmunnes.
Mereka mencontohkan perihal utang negara, komitmen terhadap demokrasi, dan penanganan pandemi Covid-19.
Sementara itu, kepada Puan Maharani, BEM KM Unnes menilai bahwa ia memiliki peran yang cukup vital dalam pengesahan produk legislasi pada periode saat ini.
"Khususnya di masa pandemi yang dinilai tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan. UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law Ciptaker, serta tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya," tulis akun BEM KM Unnes.
Tanggapan Wapres
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menilai, BEM KM Unnes tidak melihat secara utuh duduk persoalan yang sebenarnya saat menyampaikan kritik tersebut.
"Saya ingin menegaskan bahwa apa yang dikemukakan oleh teman-teman mahasiswa atau para pengamat tidak melihat secara utuh duduk persoalan sebenarnya seperti apa, itu saya kira tidak benar, karena pada dasarnya Wapres bekerja dengan baik," kata Masduki dalam konferensi pers, Rabu.
Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo dan Wapres bukan pekerja eksekutorial atau orang yang mengeksekusi segala kebijakan atau program-program kerja yang dibuat.
Sebab, yang mengeksekusi itu semua adalah kementerian/lembaga terkait.
Ia mengatakan, Wapres bekerja mengoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan Presiden tetapi dilimpahkan kepada Wapres.
"Sepanjang pada tugas, pokok, dan fungsi itu, Wapres di mata saya dan tim lain yang mendampingi sudah bekerja cukup baik," kata dia.
Menurut Masduki, penilaian-penilaian yang diberikan terhadap kinerja Wapres itu ketika dibandingkan dengan survei-survei reputatif sangat berkesinambungan.
Sebab, ujar dia, tidak sedikit pula survei-survei yang tidak memiliki reputasi baik kerap kali memojokkan kinerja Wapres Ma'ruf.
"Artinya bahwa memang Wapres bekerja. Bahwa bekerja tidak selalu didengungkan, tidak selalu disuarakan, iya. Karena memang Wapres kita ini dengan gaya low profile punya argumentasi tersendiri. Kalau Presiden sudah berbicara ya, cukuplah," ucap dia.
