Ki Manteb Sudarsono
Kisah 3 Wayang Pemberian Ki Manteb Sudarsono Kepada Ki Gading Pawukir Sebagai Tanda Cinta
Kisah 3 Wayang Pemberian Ki Manteb Sudarsono Kepada Ki Gading Pawukir Sebagai Tanda Cinta
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM - Dalang senior Ki Manteb Sudharsono tutup usia hari ini, Jumat (2/7/2021).
Ki Manteb meninggalkan banyak kenangan dan karya bagi dunia wayang kulit di tanah air.
Dalang yang dikenal dengan jargon "Oye" ini dikenal sangat mendukung perkembangan pertunjukkan dunia wayang kulit.
Kepada para dalang muda penerusnya, Ki Manteb tak segan memberi semangat dan wejangan agar dikemudian hari bisa lebih baik dari dalang dalang yang sudah lebih dulu ternama.
Salah satu momen dukungan Ki Manteb terekam Tribunjogja.com saat ia menghadiri peringatan 7 hari meninggalnya dalang Ki Seno Nugroho.
Saat itu Ki Manteb memberikan tiga wayang kulit kepada anak Ki Seno Nugroho, Gading Pawukir.
Baca juga: Begini Resep Membuat Manisan Kolang-kaling Segar Anti-Gagal

Tiga wayang tersebut berupa Gatotkaca, Janoko, dan Buta Cakil.
Diberikan tepat 7 hari meninggalnya Ki Seno Nugroho dengan harapan, kelak Gading dapat meneruskan dharma sang Bapak.
Ki Manteb mengatakan, wayang yang diberikan kepada Gading, termasuk Gatotkaca, merupakan wayang sabetan.
Adapun pemberian Janoko dan Buta Cakil, dua tokoh wayang yang selalu dimainkan dalam perang kembang itu, memiliki makna tersendiri.
"Susah-susahnya memainkan wayang itu perang cakil. Maka dari itu, si Gading saya gadang-gadang bisa memainkan perang cakil supaya bagus."
"Paling tidak seperti saya," kata Ki Manteb.
Perang cakil atau perang kembang antara Janoko dan Buta Cakil menurutnya adalah perang gendiran.
Baca juga: INFO CPNS 2021, Pemkab Magelang Membuka 3.327 Formasi CASN dan PPPK 2021

Ki dalang harus bisa memainkan dua tokoh wayang yang saling berlainan gerak.
"Satu tangan (geraknya) pecilakan, satu tangan lainnya halus. Jadi paling sulit," jelas Ki Manteb.