Klaster Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Menjamur, Sri Sultan: Corona itu Riil
Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti masyarakat untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Dengan kehadiran shelter UII ini nanti akan sangat membantu. Kalau ada pasien dari Utara maka langsung dibawa ke UII, tidak harus nunggu selatan penuh," kata dia.
Kasus di Gunungkidul
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul melaporkan terdapat sejumlah klaster baru COVID-19 pada Kamis (10/06/2021) lalu. Salah satunya merupakan klaster hajatan di Kapanewon Panggang.
Lurah Girisekar, Panggang, Sutarpan mengatakan klaster tersebut ada di wilayahnya. Adapun klaster terbentuk dari hajatan yang digelar di Pedukuhan Jeruken.
"Itu awalnya dari seorang warga sana yang baru kembali bekerja dari luar kota," jelasnya pada wartawan, Jumat (11/06/2021).
Menurut Sutarpan, warga itu kembali dengan kondisi batuk dan pilek. Ia lantas memeriksakan diri ke klinik sekaligus menjalani Rapid Antigen Test. Petugas medis menyatakan ia positif COVID-19.
Rupanya warga itu kembali memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di Playen, tanpa memberitahu bahwa sudah dinyatakan positif. Petugas medis di sana lantas menyatakan ia mengalami gejala tifus.
Baca juga: Wacana Larangan Hajatan Mencuat Setelah Munculnya Klaster Covid-19 di Gunungkidul
"Warga itu kembali dan memberitahu warga lain kalau dia sakit tifus," kata Sutarpan.
Meski tengah sakit, warga itu tetap ikut membantu kegiatan hajatan setempat. Fakta pun terkuak pasca petugas medis setempat memberitahu warga bahwa yang bersangkutan positif COVID-19.
Menurut Sutarpan, penelusuran kasus dari hajatan itu pun langsung dilakukan begitu ada informasi. Setelah diperiksa, didapati 16 orang dari hajatan itu positif COVID-19, termasuk Dukuh dan suaminya.
"Penelusuran kontak erat dilakukan lagi dari 16 kasus itu, didapat 45 orang yang sekarang masih menunggu hasil swab PCR," ungkapnya.
Kini, 45 warga yang menunggu hasil swab sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Begitu pula dengan 14 warga yang sudah dinyatakan positif, sedangkan 2 kasus positif lain dirawat di rumah sakit. ( Tribunjogja.com | Tro | Aka | Rif | Alx )