Klaster Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Menjamur, Sri Sultan: Corona itu Riil
Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti masyarakat untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM Yogyakatya -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti masyarakat untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian. Terlebih kasus terkonfirmasi di daerah ini terus mengalami peningkatan.

Sri Sultan mencontohkan, rata-rata penambahan kasus sebelumnya adalah berkisar 100 kasus perhari.
Namun hampir sepekan ini, tiap harinya ada penambahan lebih dari 400 kasus.
Fenomena ini hendaknya dapat membuat masyarakat sadar bahwa Covid-19 benar-benar nyata adanya.
Pasalnya, masih ada sebagian orang yang menganggap remeh Covid-19 dan menganggap pandemi adalah sebuah rekayasa.
"Kita perlu kesadaran bahwa korona itu riil sehingga orang itu hati-hati," ungkap Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, DI Yogyakarta, Senin (14/6/2021).
Lebih jauh, Sri Sultan mengaku belum menerima laporan terkait peningkatan tingkat ketersisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RS-RS rujukan Covid-19.
Sri Sultan pun telah menginstruksikan agar pasien yang ditemui dengan kondisi sedang hingga berat untuk langsung mendapat perawatan di RS.
Sehingga penyakitnya dapat segera tertangani dan yang bersangkutan tak akan menulari virusnya ke individu lain.
"Saya belum tahu persis (laporan kapasitas RS). Ya sudah, (dirawat) di rumah sakit kalau memang positif wong itu sudah terjadi," jelasnya.
Klaster Bausasran
Upaya tracing terhadap sebaran Covid-19 di Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta terus berlanjut. Saat ini, totalnya ada 47 orang yang masuk kategori kontak erat dengan 43 warga yang telah dinyatakan terpapar corona.
Saat dikonfirmasi Senin (14/6/21), Lurah Bausasran, Akhmad Yuliantara sekaligus menepis deretan berita yang menyebut jumlah kasus di wilayahnya mencapai 70. Ia menandaskan, warga yang terpapar Covid-19, masih di angka 43 orang.
"43 orang positif, dari situ terus tracing, kita cari kontak erat untuk dilakukan test PCR. Ada 90 total yang kita tracing ya, termasuk warga yang sudah positif itu," ujar Yuliantara.
Menurutnya, jadwal swab untuk para kontak erat tersebut, juga sudah ditentukan oleh Puskesmas. Sementara, sembari menunggu jadwal test PCR, warga pun diarahkan menjalani karantina mandiri dengan pengawasan satgas setempat.