Terjadi Sebaran Covid-19 Cukup Masif, Satu RT di Wirobrajan Kota Yogyakarta Dibatasi Aktivitasnya

Satu RT di wilayah kelurahan Wirobrajan, Kota Yogyakarta harus dibatasi aktivitasnya setelah muncul sebaran Covid-19 yang cukup massif.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu RT di wilayah kelurahan Wirobrajan, Kota Yogyakarta harus dibatasi aktivitasnya setelah muncul sebaran Covid-19 yang cukup masif.

Saat ini, di kawasan itu, tercatat ada 10 orang yang dinyatakan positif berdasar PCR test, serta 20 orang positif menurut test antigen.

"Sejak Kamis (6/5/2021) lalu oleh Satgas PPKM Mikro, RT itu sudah dibatasi mobilitasnya, ya, semacam lockdown, untuk mencegah sebaran kasus ke wilayah lainnya," tandas Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi, saat dikonfirmasi Senin (10/5/2021) sore.

Baca juga: Sebanyak 33 Calon Jemaah Haji DIY Minta Pengembalian BPIH, 4 Lainnya Lakukan Pembatalan Haji

"Kita terjunkan juga petugas untuk melakukan monitoring, serta mengawasi kegiatan di sana, baik dari Satpol PP, TNI, dan Polri. Supaya, pelaksanaan pembatasan ketat di RT tersebut bisa dijalankan dengan baik," lanjutnya.

Heroe menyatakan, sampai dengan hari ini telah muncul 10 kasus positif, dimana sembilan orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang lainnya isolasi mandiri.

Kemudian, pelacakan lewat rapid test antigen juga sudah dilakukan kepada 30 warga. Hasilnya, 20 orang positif, serta 10 orang negatif.

"Hari ini tadi kita siapkan lagi 50 test antigen, tapi yang hadir baru 39 warga. Akan kita upayakan terus, ya, supaya semua (warga) bisa menjalani test antigen," cetus Heroe.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Kasus Covid-19 Merebak di Wirobrajan, Diduga Buka Bersama dan Saling Pijat

Wilayah RT 56 RW 12 Kelurahan Wirobrajan sendiri diketahui cukup padat penduduk, di mana sebagian besar merupakan sanak saudra, atau satu trah.

Sehingga, penerapan prokes pun diduga kurang diterapkan dengan baik. Apalagi, jika melihat tingkat keakraban antar masyarakatnya.

"Untuk menurunkan kasus di wilayah tersebut, kegiatan ibadah Ramadan tidak lagi di masjid, tapi di rumah masing-masing. Termasuk untuk salat Ied mendatang, di wilayah itu juga di rumah masing-masing," tandasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved