Dirjen PAS Kemenkumham RI Puji Hasil Karya Warga Binaan Lapas, Batik Karya Mary Laku Keras

Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham RI Reinhard Silitonga meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Alexander Ermando
Dirjen PAS Kemenkumham RI Reinhard Silitonga (kanan), Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti (tengah) dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta (kiri) saat meninjau Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta, Jumat (09/04/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Kemenkumham RI Reinhard Silitonga meresmikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II B Yogyakarta di Wonosari, Gunungkidul.

Ia pun sempat berkeliling meninjau kegiatan warga binaan.

Reinhard memuji hasil karya para warga binaan perempuan yang ditampilkan.

Menurutnya, apa yang mereka kerjakan memiliki nilai jual secara ekonomi.

Baca juga: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Sebut Gula Cair Klaten Bisa Kurangi Impor Gula

"Produk yang dihasilkan terbilang berkualitas, seperti batik, kerajinan, hingga makanan," katanya pada wartawan, Jumat (09/04/2021).

Menurut Reinhard, hasil karya para warga binaan selalu dipamerkan pada para tamu pejabat dalam dan luar negeri. Produk tersebut pun juga dijadikan sebagai cinderamata.

Ia menyebut peminat produk warga binaan tersebut terbilang tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya hasil karya mereka yang sudah dipesan dan digunakan oleh banyak orang, bahkan hingga mancanegara.

"Ini menandakan program binaan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik," jelas Reinhard.

Ia pun berharap para warga binaan ini meneruskan kemampuannya selepas dari Lapas. Bakat yang sudah diasah tersebut bisa dijadikan peluang usaha yang menjanjikan.

Kemampuan itu juga akan membuat mereka lebih mampu berasimilasi dengan masyarakat. Itu sebabnya mereka diharapkan tidak lagi melakukan tindakan yang melanggar hukum.

"Setidaknya nanti mereka bisa berkontribusi ke masyarakat bahkan negara," ujar Reinhard.

Kualitas hasil karya warga binaan juga disampaikan oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Yogyakarta, Ade Agustina. Salah satu produk yang diminati adalah buatan Mary Jane, narapidana kasus narkotika.

Menurutnya wanita asal Filipina tersebut sudah mampu membuat batik sendiri. Hasil karyanya pun terbilang banyak diburu dan dipesan oleh orang, sehingga harganya jadi tinggi.

"Banyak yang bersedia membeli dengan harga tinggi, bahkan sampai jutaan rupiah," ungkap Ade.

Baca juga: KPK Periksa Kontraktor Swasta Terkait Dugaan Korupsi Stadion Mandala Krida

Adapun hasil penjualan dari warga binaan sepenuhnya diserahkan kembali pada mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved