Pengakuan Korban Penyerangan Geng Motor di Ring Road Demak Ijo, Tiba-tiba Darah Menetes ke Leher
Agus tak mengira jika malam itu dirinya akan menjadi salah satu korban kebrutalan komplotan yang meresahkan masyarakat itu.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Akan tetapi, saat itu dirinya tidak menanggapi dan terus melanjutkan perbincangan dengan temannya.
Barulah ketika mereka mulai mendekat ke angkringan, Agus keluar dan memastikan kondisi di jalan.
Saat itu juga penyerangan itu terjadi dan ia melihat satu mobil melintang hampir menutupi jalan.
"Banyak sekali motornya, sekitar 30 ada mungkin. Ada mobilnya juga tiga. Aku lihat yang bawa mobil itu bertato, agak besar badannya. Pas kacanya dibuka dia terlihat bawa celurit," paparnya.
Karena lemparan batu yang bertubi-tubi itu terjadi, ia kemudian kabur ke arah Barat.
Menurutnya kejadian itu berlangsung singkat tak lebih dari 15 menit. Karena kondisi panik, ia pun tak sadar jika kepalanya tiba-tiba berdarah terkena lemparan batu.
"Pas tangan saya tak buka kok berdarah. Ada darah menetes sampai ke leher. Aku istirahat sebentar sambil menunggu mereka kabur," kata dia.
Selang beberapa waktu, para komplotan itu kemudian meninggalkan lokasi penyerangan.
Merasa sudah aman, Agus kembali ke tempat kejadian dengan dikawal oleh petugas kepolisian dari Polsek Gamping untuk dimintai keterangan.
"Setelah itu saya diantar ke rumah sakit Queen Latifa. Ya hampir satu jam saya ditangani oleh dokter di sana," jelas remaja usia 25 tahun itu.
Baca juga: Polda DIY : Pelaku Pengeroyokan Anak Punk di Ring Road Barat Geng Motor yang Sedang Cari Musuh
Baca juga: Penjelasan Kepala KSP Moeldoko Soal Keputusannya Menerima Jabatan Ketua Umum di KLB Partai Demokrat
Enam Jahitan di Kepala
Atas insiden penyerangan oleh oknum tak bertanggung jawab yang menimpa dirinya itu, Agus kini harus merasakan enam jahitan di kepala bagian belakang.
"Ada enam jahitan di kepala belakang. Semalam cepat ditangani. Diantar oleh polisi ke rumah sakit. Ya hanya setengah jam lebih prosesnya, dan langsung pulang," papar dia
Saat kejadian berlangsung, ia melihat kelompok yang menyerang dirinya itu tak henti-hentinya melempari batu berukuran cukup besar sembari berteriak menantang.
Sebagian dari mereka ada yang melempar batu, sebagian yang lain tetap berada di sepeda motor untuk bersiap kabur.